Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perkembangan Sosiologi di Eropa

Kompas.com - 28/07/2023, 06:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Menurut Aristoteles, negara yang ideal adalah negara yang monarki, aristokrasi, dan demokrasi.

  • Monarki: negara yang diperintah oleh raja
  • Aristokrasi: negara diperintah oleh segolongan orang yang cerdik dan pandai
  • Demokrasi: negara yang dipegang oleh rakyat dan untuk rakyat

Baca juga: Biografi Aristoteles, Bapak llmu Pengetahuan

Perkembangan sosiologi di Eropa

Sosiologi mulai berkembang di Eropa pada abad ke-19, yang dilatarbelakangi oleh peristiwa Revolusi Industri di Inggris dan Revolusi Perancis.

Pada masa itu, Revolusi Industri dan Revolusi Perancis telah membawa perubahan baru di Eropa, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Sebab, sebelum Revolusi Perancis terjadi, rakyat Perancis banyak mengalami penderitaan akibat sistem pemerintahan teokrasi yang diterapkan.

Pasalnya, banyak rakyat yang terjebak dalam kemiskinan, kesengsaraan, dan kehidupan yang tidak jelas.

Setelah merasa hidup dalam kesengsaraan cukup lama, rakyat Perancis mulai bangkit.

Auguste Comte, seorang filsuf Perancis, melihat perubahan ini memberikan dampak positif dan negatif.

Dampak positifnya adalah berkembangnya demokratisasi dalam masyarakat, sedangkan dampak negatifnya adalah terjadinya konflik antarkelas.

Contohnya, setelah Revolusi Perancis pecah, terjadi konflik antarkelas.

Menurut Comte, hal tersebut dapat terjadi karena masyarakat tidak mengetahui cara mengatasi perubahan akibat revolusi serta hukum yang digunakan untuk mengatur tatanan masyarakat.

Melihat kondisi tersebut, Comte kemudian berpikir bagaimana caranya untuk mengurangi kesenjangan tersebut.

Comte kemudian sampai pada pemikiran bahwa semua penelitian tentang masyarakat dijadikan ilmu yang berdiri sendiri agar perkembangannya dapat diarahkan menuju hal yang lebih baik.

Meskipun ia belum berhasil mengembangkan hukum sosial menjadi sebuah ilmu, Comte telah memberi istilah terhadap ilmu tersebut dengan nama Sosiologi.

Istilah sosiologi pertama kali digunakan di dalam bukunya yang bertajuk Positive Philosophy, yang diterbitkan pada 1838.

Di dalam buku itu Comte memaparkan bahwa ilmu yang bertugas mempelajari perkembangan masyarakat dan dampak yang ditimbulkan oleh perubahan sosial adalah sosiologi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com