Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Kerajaan Aceh Maju dalam Diplomasi

Kompas.com - 25/07/2023, 23:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Sejak zaman Hindu-Buddha, kerajaan-kerajaan di Nusantara telah membangun hubungan diplomatik.

Hubungan diplomatik merupakan salah satu unsur penting dalam tradisi bina-negara di sebuah kerajaan.

Pada masa Islam, hubungan diplomatik dengan kekuatan politik lebih besar dan lebih kuat pernah dilakukan oleh Kerajaan Aceh.

Bahkan disebutkan bahwa Kerajaan Aceh termasuk kerajaan modern yang paling maju dalam diplomasi.

Apa bukti yang mengatakan Kerajaan Aceh termasuk kerajaan modern yang paling maju dalam berdiplomasi?

Baca juga: Kerajaan Aceh: Raja-raja, Puncak Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalan

Bukti Kerajaan Aceh maju dalam diplomasi

Untuk meningkatkan kemampuan militernya, Kerajaan Aceh membangun hubungan diplomatik dengan beberapa kerajaan dari dalam maupun luar Nusantara.

Dalam diplomasi dengan berbagai kekuatan besar di dunia, Kerajaan Aceh termasuk kerajaan modern yang paling maju dalam berdiplomasi.

Hal ini dibuktikan dengan usaha Aceh menjalin kerja sama dan diplomasi dengan Kekaisaran Turki Usmani.

Usaha Aceh menjalin kerja sama dan diplomasi dengan Kekaisaran Turki Usmani merupakan salah satu cara Kesultanan Aceh Darussalam mengusir bangsa Portugis dari Malaka.

Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada 1511 berimbas pada aspek politik, ekonomi, dan militer di kawasan tersebut.

Ketika Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar naik takhta pada 1537, ia meneruskan perjuangan Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528), sultan pertama Aceh, untuk melawan Portugis di Malaka.

Untuk memudahkan perjuangannya, Sultan Alauddin membangun hubungan diplomatik dengan Kekaisaran Turki Usmani, yang kala itu merupakan imperium Islam terkuat di dunia.

Hubungan Kerajaan Aceh dan Kekaisaran Turki Utsmani pun dimulai sejak masa Sultan Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar dan Sultan Sulaiman I atau Sultan Sulaiman al-Qanuni.

Baca juga: Alauddin Riayat Syah al-Kahar, Sultan Aceh yang Dekat dengan Ottoman

Sultan Alauddin mengirim surat untuk Sultan Sulaiman I di Kekaisaran Ottoman, yang dibawa oleh seorang utusan bernama Umar dan Husain.

Setelah kedatangan surat dan utusan Sultan Alauddin, Sultan Sulaiman I mengirimkan utusannya yang bernama Lutfi ke Aceh.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com