KOMPAS.com - Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia.
Berdasarkan sumber sejarah Kerajaan Kutai, para ahli memperkirakan kerajaan ini didirikan pada abad ke-4.
Peninggalan Kerajaan Kutai yang sekaligus menjadi sumber sejarah utamanya adalah tujuh buah prasasti yang dipahatkan pada tiang batu, yang disebut Yupa.
Prasasti Yupa mengungkap silsilah Kerajaan Kutai pada awal berdirinya.
Tujuh Yupa yang ditemukan di Bukit Berubus, Muara Kaman, Kalimantan Timur, menyebutkan tiga sosok yang memimpin Kerajaan Kutai dan berperan penting dalam membentuk kerajaan.
Tiga tokoh penting dalam sejarah kerajaan Hindu Kutai adalah Kudungga, Aswawarman, dan Mulawarman.
Baca juga: Pendiri Kerajaan Kutai, Kudungga atau Aswawarman?
Tujuh prasasti Kerajaan Kutai yang ditemukan menjelang akhir abad ke-19 tidak memuat angka tahun.
Menurut Kern, huruf yang dipahatkan pada Prasasti Yupa adalah huruf Pallawa dari awal abad ke-5, sedangkan bahasanya adalah Sanskerta.
Semua prasasti yang ditemukan dikeluarkan atas titah seorang penguasa bernama Mulawarman cucu Kudungga.
Salah satu Yupa mengungkap tiga angkatan pertama penguasa Kerajaan Kutai.
Prasasti tersebut menyebut bahwa Sang Maharaja Kudungga yang amat mulia, mempunyai putra yang masyhur bernama Aswawarman.
Aswawarman memiliki tiga orang putra, salah satu yang terkemuka bernama Mulawarman.
Sang Mulawarman disebut sebagai raja yang berperadaban baik, kuat, dan kuasa.
Baca juga: Kudungga, Raja Pertama dan Pendiri Kerajaan Kutai
Dari temuan informasi yang terpahat pada Yupa, para peneliti menafsirkan bahwa Kudungga adalah raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Kutai.
Kudungga adalah orang Indonesia asli, karena namanya tidak berbau India sama sekali.