KOMPAS.com - Sejak pertama kali Islam masuk ke Papua pada sekitar abad ke-15, kerajaan-kerajaan bercorak Islam pun bermunculan.
Secara umum, pemetaan kerajaan Islam di Papua dapat dibagi ke dalam tiga daerah utama, yaitu kerajaan Islam di Kepulauan Raja Ampat, Kabupaten Fakfak, dan Kabupaten Kaimana.
Kerajaan Islam di Papua disebut juga Petuanan. Meskipun bentuk pemerintahannya kerajaan, pengaturan pemerintahannya mengandalkan sistem Dewan Adat karena kesukuan mereka masih sangat kental.
Dewan Adat dipimpin Kepala Adat dan setiap marga memiliki perwakilan di dalamnya.
Kerajaan Islam di Papua umumnya berada di bawah kekuasaan kesultanan di Maluku, tetapi diberikan otonomi untuk mengurus pemerintahan mereka sendiri.
Berikut ini sembilan kerajaan Islam di Papua.
Baca juga: Sejarah Singkat Kerajaan Misool di Papua
Kerajaan Fatagar berada di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Berdirinya kerajaan ini tidak lepas dari proses akulturasi antara budaya Papua dan Kepulauan Maluku yang telah berlangsung selama berabad-abad
Di Semenanjung Onin Fakfak, pengaruh yang signifikan datang dari Kesultanan Tidore. Agama Islam tersebar secara bertahap di wilayah pesisir ini, kemudian membentuk komunitas-komunitas Muslim.
Pada perkembangannya, muncul Kerajaan Fatagar. Bukti keberadaan kerajaan ini adalah makam raja-raja Fatagar serta masjid yang dibangun di dekat makam yang berada di Merapi.
Kerajaan Misool berlokasi di Raja Ampat, dengan pusat pemerintahannya terletak di Lilinta, Pulau Misool, Papua.
Kehadiran Islam yang kuat di Misool dipengaruhi oleh dominasi Kesultanan Tidore dan Ternate.
Baca juga: Bukti Hubungan Baik Kerajaan Sriwijaya dengan India
Awalnya, pusat pemerintahan Kerajaan Misool berada di Lilinta, kemudian dipindahkan ke Sel Peleket di sebelah timur Lilinta.
Kerajaan ini didirikan oleh Fun Bis, yang keturunannya terbagi menjadi dua klan, Umkabu dan Soltip. Posisi raja dipegang oleh Klan Umkabu.
Kerajaan Sailolof terletak di desa Sailolog, Raja Ampat. Bekas wilayah kerajaan saat ini meliputi distrik Seget di Berau, Sorong, dan Misool.
Dalam sistem pemerintahannya, terdapat istilah Fun Kalana yang merupakan gelar tradisional dari Kerajaan Sailolof.