Keberhasilan CENTO pada Masa Perang Dingin

KOMPAS.com - Central Treaty Organization (CENTO) adalah salah satu aliansi pertahanan dan keamanan pada masa Perang Dingin.

Berdirinya CENTO diawali dengan pembentukan Pakta Baghdad oleh Iran, Irak, Pakistan, Turki, dan Inggris, pada 24 Februari 1955.

Pembentukan aliansi di wilayah Timur Tengah ini didukung oleh Amerika Serikat (AS).

Pakta Baghdad berubah nama menjadi CENTO setelah Irak menarik diri dari aliansi pada 1959, sebagai respons atas serangan AS ke Lebanon.

Setelah itu, markas besar aliansi yang mulanya berada di Baghdad, dipindahkan ke Ankara, Turki, hingga CENTO dibubarkan pada 16 Maret 1979.

Dibandingkan aliansi pertahanan lainnya seperti NATO dan Pakta Warsawa, CENTO dianggap sebagai organisasi yang kurang berhasil pada masa Perang Dingin.

Kendati demikian, bukan berarti CENTO tidak memiliki capaian sama sekali.

Berikut ini sejumlah capaian yang membuktikan keberhasilan CENTO pada masa Perang Dingin.

Baca juga: Latar Belakang Didirikannya CENTO

Keberhasilan CENTO

Pembentukan CENTO tidak lepas dari situasi Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur.

Salah satu tujuan dari organisasi CENTO adalah untuk membendung pengaruh komunisme dan ekspansi Uni Soviet di kawasan penghasil minyak Timur Tengah.

Selain itu, negara-negara CENTO berkomitmen untuk saling bekerja sama dalam mewujudkan perdamaian dan keamanan regional di kawasan Timur Tengah.

Amerika Serikat (AS) terus mendukung CENTO sebagai rekanan, tetapi bukan sebagai anggota.

AS hanya menandatangani perjanjian bantuan militer bilateral dengan Pakistan, Iran, dan Turki, serta memastikan akan terus aktif mendukung anggota CENTO.

Meski didirikan sebagai organisasi pertahanan, CENTO tidak memiliki struktur komando militer terpadu seperti NATO.

Baca juga: Hubungan antara Perang Dingin dengan NATO dan Pakta Warsawa

Pangkalan militer AS dan Inggris juga tidak banyak didirikan di wilayah anggota CENTO di Timur Tengah.