Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perkembangan Sosiologi di Indonesia

Kompas.com - 26/07/2023, 07:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sosiologi adalah ilmu pengetahuan atau ilmu mengenai perkembangan masyarakat, proses sosial, dan perubahannya.

Sementara itu, versi lain menyebutkan pengertian sosiologi adalah ilmu sosial yang mempelajari masyarakat, bagaimana cara berinteraksi dan proses melestarikan.

Lebih lanjut, sosiologi juga masih mempelajari tentang status sosial atau stratifikasi, gerakan sosial, dan perubahan sosial serta gangguan sosial dalam bentuk kejahatan, penyimpangan, dan revolusi.

Di Indonesia sendiri, sosiologi sudah berkembang dalam waktu yang lama.

Pada masa Sri Susuhunan Pakubuwana IV dari Surakarta, Jawa Tengah, terdapat ajaran Wulang Reh yang mengajarkan tentang tata hubungan antara para anggota masyarakat Jawa yang berasal dari beragam golongan.

Wulang Reh adalah karya sastra berupa tembang macapat karya Sri Susuhunan Pakubuwana IV.

Lantas, bagaimana sejarah perkembangan sosiologi di Indonesia?

Baca juga: Sejarah Lahirnya Ilmu Sosiologi

Pra-kemerdekaan

Sosiologi di Indonesia sebenarnya sudah berkembang sejak zaman dahulu.

Namun, saat itu sosiologi belum dipelajari sebagai sebuah ilmu pengetahuan.

Para pujangga dan tokoh bangsa Indonesia sudah banyak memasukkan unsur-unsur sosiologi dalam ajaran-ajaran mereka tanpa disadari.

Salah satu tokoh Indonesia yang menerapkan unsur sosiologi adalah Ki Hadjar Dewantara.

Ki Hadjar Dewantara banyak mempraktikkan konsep penting sosiologi, seperti kepemimpinan dan kekeluargaan dalam proses pendidikan di Taman Siswa yang ia dirikan.

Selain itu, dapat dilihat pula dari berbagai karya tentang Indonesia yang ditulis oleh beberapa orang Belanda, seperti Snouck Hurgronje dan Van Volenhaven sekitar abad ke-19.

Pasalnya, mereka menggunakan unsur sosiologi sebagai kerangka berpikir untuk memahami masyarakat Indonesia.

Snouck Hurgronje, misalnya, menggunakan pendekatan sosiologis untuk memahami masyarakat Aceh yang hasilnya dipergunakan oleh pemerintah Belanda untuk menguasai daerah tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com