Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oppenheimer, Bapak Bom Atom

Kompas.com - 26/07/2023, 06:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Julius Robert Oppenheimer adalah seorang fisikawan teoretis yang dijuluki sebagai Bapak Bom Atom.

Tokoh yang lahir di New York, Amerika Serikat pada 22 April 1904 ini telah banyak memberikan sumbangsih dalam fisika atom dan juga nuklir.

Oppenheimer juga merupakan salah satu fisikawan nuklir yang terlibat dalam Proyek Manhattan.

Proyek Manhattan adalah proyek riset yang dikembangkan oleh Amerika Serikat dengan dukungan dari Inggris dan Kanada selama Perang Dunia II berlangsung.

Baca juga: Oppenheimer, Pencipta Bom Atom Amerika yang Menyesali Temuannya

Awal kehidupan

Julius Robert Oppenheimer adalah putra dari Ella dan Julius Seligmann Oppenheimer.

Ella adalah seorang pelukis, sedangkan sang ayah, Julius, merupakan seorang importir tekstil yang sukses.

Julius Robert Oppenheimer mengawali pendidikannya di Alcuin Preparatory School.

Lalu, pada 1911, Oppenheimer melanjutkan pendidikannya di Ethical Culture Fieldston School di New York.

Lebih lanjut, ketika usianya menginjak 18 tahun, Oppenheimer yang dikenal cerdas berhasil masuk Harvard, di mana ia mengambil jurusan kimia.

Tiga tahun berselang, tahun 1925, Oppenheimer berhasil lulus dari Harvard dengan predikat summa cum laude.

Selama berkuliah di Harvard, Oppenheimer juga unggul dalam bahasa Latin dan Yunani, fisika, dan kimia.

Ia juga menerbitkan sejumlah puisi dan mempelajari Filsafat Timur, hingga berbagai aliran pemikiran filosofis yang berasal dari Asia.

Meskipun kehidupan pendidikan Oppenheimer berjalan dengan mudah, ia sempat mengalami masalah kesehatan mental.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Oppenheimer berlayar ke Inggris untuk melakukan penelitian di Cavendish Laboratory, University of Cambridge.

Di bawah kendali Lord Ernest Rutherford, Oppenheimer mendapat kesempatan untuk bekerja sama dengan komunitas ilmiah Inggris dalam melakukan penelitian atom.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com