Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Dampak Pengeboman Pearl Harbor oleh Jepang

Kompas.com - 23/02/2024, 18:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Pearl Harbor adalah pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di Pasifik, yang letaknya berada di dekat Honolulu, Hawaii.

Pada 7 Desember 1941, sekitar pukul 8 pagi waktu setempat, ratusan pesawat tempur Jepang membombardir Pearl Harbor.

Tujuan penyerangan Pearl Harbour adalah untuk melumpuhkan armada AS di Pasifik.

Berikut ini empat dampak dari peristiwa pengeboman pangkalan Angkatan Laut AS di Pearl Harbor.

Baca juga: Mengapa Jepang Menyerang Pangkalan Militer AS di Pearl Harbor?

Armada AS di Pasifik hancur

Dampak terjadinya serangan Jepang ke Pearl Harbour adalah hancurnya hampir 20 kapal Angkatan Laut Amerika Serikat, termasuk delapan kapal perang dan lebih dari 300 pesawat terbang.

Pada awal 1940, Angkatan Laut AS telah ditempatkan di Pearl Harbor, yang terletak di Pulau Oahu, Hawaii.

Sejak itu, AS terus menambah ketersediaan armadanya di Pearl Harbor, hingga menjadi pangkalan utamanya di Pasifik.

Di samping hancurnya angkatan perang AS di Pasifik, serangan Jepang menewaskan lebih dari 2.403 orang Amerika, termasuk warga sipil, sedangkan 1.178 orang lainnya mengalami luka.

Kendati demikian, Jepang terbilang gagal melumpuhkan armada AS di Pasifik.

Pasalnya, fasilitas yang penting di pangkalan seperti depot penyimpanan minyak, bengkel, galangan kapal, dan dermaga kapal selam, tetap utuh.

Selain itu, kapal induk AS yang paling penting perannya dalam perang, tidak tersentuh, karena kebetulan sedang meninggalkan Pearl Harbor untuk tugas lain.

Alhasil, Angkatan Laut AS mampu bangkit kembali dalam waktu relatif cepat.

Baca juga: Arti Penting dan Posisi Pearl Harbor bagi Jepang

AS menyatakan perang terhadap Jepang

Sebagai hasil dari perang Pearl Harbour, Presiden AS Franklin D Roosevelt meminta Kongres untuk menyatakan perang terhadap Jepang.

Sebelum serangan mendadak di Pearl Harbor, hubungan Jepang dan AS memang tengah memanas.

Sejak 1930-an, Jepang dibuat tidak nyaman dengan kebijakan luar negeri Amerika Serikat di Pasifik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com