Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Imjin, Awal Mula Rusaknya Hubungan Jepang dan Korea

Kompas.com - 08/01/2024, 22:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Perang Imjin adalah invasi Jepang ke Korea untuk pertama kalinya, yang terjadi dalam dua periode antara tahun 1592 dan 1598.

Invasi pertama dimulai pada 23 Mei 1592, sedangkan invasi kedua dilancarkan pada 1597, setelah sempat terjadi gencatan senjata antara 1593-1596.

Dalam perang ini, Jepang melawan kekuatan Dinasti Joseon di Korea dan Dinasti Ming yang menguasai China.

Tujuan utama Jepang sebenarnya adalah menaklukkan China, tetapi Korea justru menjadi korban karena letaknya berada di antara dua negara berkonflik tersebut.

Perang Imjin berakhir pada 24 Desember 1598, ketika Jepang dipaksa pulang dengan menanggung kekalahan.

Dampak Perang Imjin sangat serius, terlebih pada hubungan Jepang dan Korea yang tidak pernah pulih hingga sekarang.

Baca juga: Penjajahan Jepang di Korea (1910-1945)

Jepang tidak diizinkan lewat

Perang Imjin diinisiasi oleh Toyotomi Hideyoshi, tokoh pemimpin militer yang menyatukan Jepang setelah 120 tahun terpecah belah secara politik.

Ia menjadi pemimpin militer tertinggi di Jepang pada 1582, menggantikan Oda Nobunaga.

Pada 1577, Hideyoshi, yang masih menjadi bawahan Nobunaga, menulis dalam sebuah surat bahwa ia mempunyai mimpi untuk menaklukkan China, yang saat itu diperintah Dinasti Ming (1368-1644).

Untuk menaklukkan China, ia perlu menaklukkan Korea, atau setidaknya memimpin pasukannya melewatinya.

Pada 1591, Hideyoshi mengirim utusan ke Joseon untuk menemui Raja Seonjo, guna meminta izin mengerahkan tentara Jepang melalui Korea dalam perjalanannya menyerang China.

Permintaan Hideyoshi ditolak Raja Seonjo, karena hubungan Korea dengan China saat itu memang lebih baik daripada hubungannya dengan Jepang, yang memburuk akibat serangan bajak laut Jepang.

Baca juga: Alasan Jepang Menjajah Korea

Penolakan itu tidak mengurungkan ambisi Hideyoshi, yang tetap mengumpulkan pasukan hingga mencapai 158.000 orang, yang terdiri dari samurai dan prajurit berkuda.

Hideyoshi juga membangun pangkalan angkatan laut yang besar di Kyushu, tepat di seberang Selat Tsushima yang menghadap Korea.

Kapal yang akan dikerahkan dari pangkalan tersebut terdiri atas kapal perang dan kapal bajak laut, yang membawa sekitar 9.200 pelaut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com