Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Marga Kim di Korea

Kompas.com - 26/02/2022, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kim atau Gim adalah marga yang paling umum digunakan di Korea, baik Korea Utara maupun Korea Selatan.

Menurut data sensus tahun 2015, di Korea Selatan, ada sebanyak 10.689.959 orang yang menggunakan marga Kim, atau sekitar 21,5 persen dari populasi Korea Selatan.

Keluarga Kim juga merupakan penguasa di Korea Utara. Seperti diketahui, Presiden Korea Utara adalah Kim Jong Un, yang mewarisi kepemimpinan keluarganya sejak 2011.

Kim, yang dalam bahasa Korea ditulis Gim, memiliki arti logam, besi, atau emas.

Lantas, bagaimana asal-usul marga Kim?

Baca juga: Daftar Dinasti yang Pernah Berkuasa di Korea

Berasal dari Kerajaan Silla

Menurut catatan sejarah, asal-usul marga Kim berasal dari Kerajaan Silla, dinasti yang berkuasa di Korea antara 57 SM-935 M.

Dokumen sejarah yang pertama kali mencatat marga Kim berasal dari tahun 636, merujuk nama keluarga Raja Silla, Jinheung atau Kim Sammaekjong, yang berkuasa antara 526-576.

Pada zaman dulu, di Korea, para klan saling bertarung dan beraliansi untuk bisa mendapatkan kekuasaan.

Barulah pada masa Kerajaan Silla, sekitar 668 klan berhasil disatukan. Kim adalah nama sebuah keluarga yang menonjol dan akhirnya menjadi penguasa Silla selama 586 tahun.

Selama beberapa abad, marga atau nama keluarga hanya disandang oleh golongan bangsawan dan aristokrat.

Hal itu mulai berubah pada masa Dinasti Goryeo (918-1392), tepatnya pada masa pemerintahan raja pertamanya, Wang Geon atau Raja Taejo.

Baca juga: Dinasti Goryeo: Sejarah, Kehidupan, Raja-raja, dan Keruntuhan

Raja Taejo membuat sebuah aturan bagi para bangsawan agar memakai marga di awal namanya.

Tujuannya adalah untuk mengetahui siapa saja yang masih keturunan raja atau tidak.

Bagi warga biasa, yang bukan keturunan raja, jika ingin memiliki marga harus lebih dulu mengikuti ujian pegawai negeri sipil.

Ujian itu pun hanya dapat diikuti oleh keluarga terpandang dan terpelajar. Apabila lolos, mereka bisa memiliki marga dan dicatat dalam pemerintahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com