KOMPAS.com - Nama Jan Pieterszoon Coen atau JP Coen pasti tercatat di antara jajaran Gubernur Jenderal VOC yang terkenal.
JP Coen merupakan Gubernur Jenderal VOC yang menjabat dua periode, yakni antara 1619 hingga 1623 dan 1627 hingga 1629.
Ia dikenal sebagai Gubernur Jenderal VOC yang meletakkan dasar imperialisme di Indonesia dan pendiri Batavia (sekarang Jakarta) pada 1619.
Selama sekitar dua abad, namanya dielu-elukan sebagai pahlawan nasional Belanda.
Monumen dan patungnya pun didirikan di beberapa sudut kota di Belanda, juga di Batavia.
Patung JP Coen di Batavia berdiri selama beberapa dekade, sebelum akhirnya ditumbangkan pada 1943 oleh tentara Jepang, yang dibantu beberapa rakyat Indonesia.
Baca juga: Mengapa JP Coen Dianggap Peletak Dasar Penjajahan VOC di Indonesia?
Semasa menjabat Gubernur Jenderal VOC, banyak hal yang dilakukan JP Coen untuk memakmurkan negeri induk Belanda.
Sesaat setelah diangkat menjadi gubernur jenderal, ia merebut dan membumihanguskan Jayakarta untuk dijadikan kota pusat pemerintahan bagi VOC.
Pada 30 Mei 1619, JP Coen mendirikan Kota Batavia di atas puing-puing Jayakarta.
Setelah itu, JP Coen menjalankan sejumlah langkah nyata untuk meletakkan dasar penjajahan di Indonesia.
Berikut ini beberapa cara licik Gubernur Jenderal JP Coen dalam menjalankan pemerintahannya.
Baca juga: Kebijakan JP Coen di Indonesia
Cara-cara seperti monopoli, intervensi, dan politik adu domba yang dilakukan pada awal pemerintahan JP Coen kemudian menjadi kebiasaan VOC dalam melestarikan penjajahannya di Indonesia.
Praktik penjajahan seperti itulah yang mendatangkan kekayaan luar biasa besar bagi Belanda.
Tidak heran, setelah sempat menyerahkan jabatannya, JP Coen diminta kembali ke Batavia dan diangkat sebagai Gubernur Jenderal VOC untuk kedua kalinya pada 1627.
Di kalangan rakyat Indonesia, JP Coen dikenal sebagai sosok yang ambisius dan kejam terhadap siapa pun yang menentang kebijakannya.