Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Toko Merah di Kota Tua, Eksis Sejak Era VOC

Kompas.com - 03/01/2024, 19:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Di kawasan wisata Kota Tua, Jakarta Barat, berdiri bangunan berbata merah yang cukup mencolok dari gedung bersejarah lainnya.

Bangunan tersebut dikenal dengan nama Toko Merah, yang terletak di sisi barat kanal utama Kali Besar.

Toko Merah dibangun pada tahun 1730, menjadikannya salah satu bangunan tertua di Jakarta.

Sejak didirikan di era VOC, Toko Merah berkali-kali berubah fungsi dan kepemilikan.

Sebagai saksi bisu dari banyak peristiwa sejarah, Toko Merah telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya dan kini sebagian ruangannya didayagunakan sebagai kafe.

Berikut ini sejarah Toko Merah di Kota Tua yang kini berusia hampir tiga abad.

Baca juga: Sejarah Gedung Bank BNI 1946 Yogyakarta

Dibangun sebagai rumah

Bangunan Toko Merah didirikan pada 1730 oleh Gustaaf Willem Baron van Imhoff, yang saat itu menjabat Sekretaris II Hooge Regering (Pemerintahan Tinggi) merangkap Water Fiscal (Kepala Urusan Pabean), untuk digunakan sebagai tempat tinggal.

Melansir Historia, Thomas B Ataladjar dalam Toko Merah, mengatakan bahwa Van Imhoff adalah putra seorang bangsawan terpandang di Leer, Jerman.

Tidak heran apabila ia mampu mendirikan kediaman yang megah. Ditambah, Van Imhoff menikahi Catharina Magdalena Huysman, putri dari direktur perdagangan VOC.

Tidak disangkal juga bahwa koneksi yang baik dengan bangsawan dan petinggi VOC, membuat karier Van Imhoff cepat melejit.

Pada 1743, ia diangkat menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda dan bertugas hingga 1750.

Selama Van Imhoff menjabat Gubernur Jenderal Hindia Belanda hingga kematiannyaa pada 1750, Toko Merah beralih fungsi menjadi kampus dan asrama Academie de Marine (Akademi Angkatan Laut).

Baca juga: Sejarah Museum Kretek di Kudus

Gonta-ganti fungsi dan pemilik

Melansir laman Kemdikbud, sepeninggal Van Imhoff dan Akademi Angkatan Laut dibubarkan pada 1755, Toko Merah menjadi kediaman beberapa Gubernur Jenderal Hindia Belanda, di antaranya Jacob Mossel (1750-1761), Petrus Albertus van der Parra (1761-1775), Reynier de Klerck (1777-1780), Nicolaas Hartingh, dan Baron von Hohendorff.

Pada 1786 hingga 1808, Toko Merah dialihfungsikan menjadi heerenlogement atau hotel mewah untuk para pejabat.

Antara 1809 hingga 1813, seluruh bangunan kembali dijadikan tempat tinggal, kali ini oleh Anthony Nacare.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com