KOMPAS.com - Biasanya, seseorang melontarkan kebohongan dengan tujuan yang jelas, misalnya berbohong untuk tidak merasa malu.
Namun, ada orang yang lebih sering berbohong dan mereka tidak memiliki alasan apapun di balik kebohongannya.
Kebiasaan ini yang disebut kebohongan patologis. Untuk lebih mengenalinya, berikut adalah pengertian dan tanda-tanda kebohongan patologis.
Dilansir dari Medical News Today, pembohong patologis adalah seseorang yang berbohong secara kompulsif dan tanpa tujuan yang jelas.
Sementara itu, kebohongan nonpatologis adalah hal yang lumrah dan bukan merupakan tanda gangguan apapun.
Baca juga: Apa Saja Tanda Penyakit Campak pada Anak Akan Sembuh?
Ada beberapa cara untuk menguraikan perbedaan antara kebohongan patologis dan nonpatologis, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuat perbedaan yang tepat.
Ciri utama dari kebohongan patologis adalah tidak memiliki motivasi yang jelas. Motivasi ini dimungkinkan untuk menentukan mengapa seseorang berbohong, misalnya untuk menguntungkan diri sendiri atau menghindari situasi sosial yang memalukan.
Tetapi, kebohongan patologis terjadi tanpa alasan yang jelas dan tampaknya tidak pula menguntungkan individu tersebut.
Tidak jelas apakah pembohong patologis menyadari kebohongannya atau mampu berpikir rasional tentang kebohongannya.
Baca juga: Mengenal People Pleaser, Tanda-tanda, dan Cara Mengatasinya
Karena berbohong telah menjadi kebiasaan, pembohong patologis dapat mengalami kesulitan bersosialisasi dan menyebabkan masalah interpersonal yang signifikan dengan orang-orang di sekitarnya.
Dilansir dari Healthline, berikut ini adalah beberapa tanda-tanda pembohong patologis menurut penelitian:
Pembohong patologis kerap menceritakan kebohongan atau cerita yang tidak memiliki manfaat objektif.
Orang-orang di sekitarnya mungkin merasa bahwa hal ini sangat membuat frustrasi karena tidak memahami tujuan dari orang yang berbohong tersebut.
Baca juga: 13 Tanda Kamu Orang yang Cerdas
Pembohong patologis adalah pendongeng yang hebat. Meski berbohong, cerita-cerita mereka cenderung sangat detail dan penuh warna.
Meski jelas berlebihan, pembohong patologis mungkin sangat meyakinkan saat mengatakan kebohongan.
Selain dijadikan pahlawan atau korban dalam cerita mereka, pembohong patologis cenderung berbohong yang tampaknya ingin mendapatkan kekaguman, simpati, atau penerimaan dari orang lain.
Pembohong patologis menceritakan kebohongan dan cerita yang berada di antara kebohongan sadar dan delusi. Mereka terkadang tampak mempercayai kebohongan mereka sendiri yang mungkin menjadi hal yang membingungkan bagi orang di sekitarnya.
Baca juga: 4 Tanda Ovulasi Gagal yang Perlu Diperhatikan
Sulit untuk mengetahui bagaimana menghadapi pembohong patologis yang mungkin tidak selalu sadar akan kebohongannya.
Beberapa melakukannya begitu sering sehingga para ahli percaya bahwa mereka mungkin tidak mengetahui perbedaan antara fakta dan fiksi untuk beberapa waktu.
Pembohong patologis juga fasih dan paham bagaimana berinteraksi dengan orang lain saat berbicara.
Mereka kreatif dan dapat berpikir dengan cepat yang biasanya tidak menunjukkan tanda-tanda kebohongan yang umum, seperti jeda yang lama atau menghindari kontak mata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.