Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/10/2022, 12:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Burnout adalah kondisi kelelahan fisik dan emosional, yang dapat terjadi ketika seseorang mengalami stres jangka panjang terkait pekerjaan, atau ketika seseorang telah bekerja dalam peran yang menguras tenaga dan emosi untuk waktu yang lama.

Melansir laman WHO, Burnout termasuk dalam 11th Revision of the International Classification of Diseases (ICD-11), sebagai fenomena pekerjaan. Kondisi ini tidak diklasifikasikan sebagai kondisi medis.

WHO menjelaskannya sebagai faktor yang memengaruhi status kesehatan atau kontak dengan layanan kesehatan' – yang mencakup alasan orang menghubungi layanan kesehatan, tetapi tidak diklasifikasikan sebagai penyakit atau kondisi kesehatan.

Baca juga: Pemain Game Profesional Hadapi Risiko Kesehatan Burnout, Apa Itu?

Dalam ICD-11, definisi burnout adalah sindrom yang muncul sebagai akibat dari stres kronis di tempat kerja, yang belum berhasil dikelola.

Tanda-tanda Burnout

Mengutip Mental Health UK, berikut beberapa tanda burnout yang penting untuk dikenali:

- Merasa lelah atau energi merasa terkuras hampir sepanjang waktu

- Merasa tidak berdaya, terjebak, dan atau dikalahkan

- Merasa terpisah atau sendirian di dunia

- Memiliki pandangan sinis dan negatif terkait pekerjaan

- Meragukan kemampuan diri

- Menunda-nunda dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

- Merasa terbebani dengan pekerjaan

Baca juga: Studi FKUI Ungkap Risiko Burnout Tenaga Kesehatan yang Tangani Covid-19

Burnout bukanlah sesuatu yang hilang dengan sendirinya. Sebaliknya, kondisi ini bisa memburuk, jika Anda tidak mengatasi masalah mendasar yang menyebabkannya.

Jika Anda terus-menerus mengabaikan tanda-tanda burnout, ini akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada kesehatan fisik dan mental Anda di masa depan.

Bukan hanya itu, orang yang mengalami burnout juga bisa kehilangan kemampuan dan energi untuk secara efektif memenuhi tuntutan pekerjaan, yang dapat berdampak pada area lain dalam kehidupan.

Sayangnya, burnout sering disalahpahami dan distigmatisasi, yang mana selanjutnya akan berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan karyawan, serta produktivitas perusahaan.

Baca juga: Burnout, Bisa Jadi Tahap Awal Depresi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com