Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/05/2023, 11:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Uranus adalah planet terdingin di tata surya, meskipun Uranus berjarak satu miliar mil lebih dekat ke matahari daripada Neptunus.

Uranus memegang rekor suhu terdingin yang pernah diukur di tata surya, yakni minus 224 derajat Celcius, menurut NASA.

Semua planet di tata surya memancarkan panas primordial yang tersisa dari pembentukannya, tetapi Uranus tampaknya memancarkan panas yang sangat sedikit.

Lantas, kenapa Uranus sangat dingin?

Neptunus adalah planet terjauh dari Matahari di tata surya, namun ini tidak cukup menjelaskan kenapa suhu di planet ini sangat rendah.

Baca juga: Seperti Apa Bentuk Cincin Uranus yang Diabadikan Teleskop James Webb?

Menurut BBC Sky at Night Magazine, teorinya adalah konveksi di atmosfer Uranus, entah bagaimana, dihambat sehingga tidak ada gerakan balik skala besar seperti yang ada di atmosfer planet lain.

Teori lainnya mengatakan bahwa Uranus kehilangan sebagian besar panas primordial di awal kehidupannya.

Ciri unik Uranus adalah sumbunya yang sangat miring ke orbitnya, yakni lebih dari 97 derajat sehingga pada dasarnya Uranus berputar dengan kutubnya terletak pada bidang orbitnya.

Diperkirakan bahwa sesuatu yang seukuran Mars atau Bumi mungkin telah menabrak Uranus di masa-masa awal tata surya dan menjatuhkannya ke sisinya.

Baca juga: Uranus Akan Jadi Misi Prioritas NASA

Fenomena itu mungkin juga telah menyebabkan hilangnya panas primordial Uranus secara besar-besaran.

Konsekuensinya adalah dengan begitu sedikitnya panas yang keluar dari dalam planet, atmosfer Uranus sepenuhnya digerakkan oleh sinar matahari.

Kemiringan besar pada porosnya juga menghasilkan musim yang sangat tidak biasa di Uranus dalam orbit 84 tahunnya mengelilingi Matahari.

Satu sisi kutub mendapat sinar matahari terus menerus selama 42 tahun sementara yang lain dalam kegelapan, kemudian keadaannya terbalik selama 42 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com