KOMPAS.com - Anovulasi adalah kondisi ketika sel telur tidak matang sehingga seorang wanita gagal berovulasi.
Dikutip dari Medical News Today, ovulasi terjadi jika ovarium berhasil melepaskan sel telur yang siap dibuahi sebagai persiapan untuk kehamilan.
Anovulasi dapat menyebabkan kesulitan hamil sehingga penting untuk memeriksakannya pada dokter jika sedang mengharapkan kehamilan.
Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut adalah tanda-tanda ovulasi gagal yang perlu diperhatikan.
Baca juga: 6 Ciri-ciri Ovulasi pada Wanita
Jika siklus menstruasi terus berubah, kondisi tersebut dianggap sebagai menstruasi yang tidak teratur.
Umumnya, rata-rata siklus menstruasi adalah 28 hari, tetapi bisa beberapa hari lebih pendek atau lebih lama dari itu.
Menstruasi yang berat didefinisikan dengan kehilangan lebih dari 80 mL darah selama menstruasi atau mengalami menstruasi yang berlangsung lebih dari tujuh hari.
Sementara itu, kehilangan darah kurang dari 20 mL selama menstruasi dianggap sebagai periode ringan.
Baca juga: Tanda Awal Kehamilan Setelah Ovulasi, dari Hari Pertama sampai Ke-14
Tepat sebelum dan selama ovulasi, biasanya wanita mengalami keputihan paling banyak yang disebut lendir serviks.
Jika tidak mengeluarkan cairan ini, mungkin itu adalah tanda ovulasi gagal.
Suhu tubuh basal adalah suhu saat tubuh beristirahat sepenuhnya. Biasanya, suhu tubuh basal diukur setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas fisik apa pun.
Ovulasi dapat menyebabkan sedikit peningkatan suhu tubuh basal, sedangkan kegagalan ovulasi menyebabkannya tidak teratur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.