Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Keberhasilan dan Efek Samping Terapi Induksi Ovulasi untuk Pasangan Sulit Hamil

Kompas.com - 30/03/2021, 19:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Infertilitas atau gangguan kesuburan kerap kali membuat pasangan kesulitan untuk punya anak atau memiliki keturunan.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk hamil adalah dengan melakukan induksi ovulasi.

Berdasarkan data, jika didapatkan 10 pasangan yang baru menikah; maka sekitar 7 pasangan akan hamil alami setelah 6 bulan menikah dan sebanyak 9 pasangan akan hamil dalam 1 tahun.

Baca juga: 3 Terapi Ini Cocok untuk Pasangan Infertilitas Idiopatik, Susah Hamil Tanpa Sebab

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi dan Reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre, dr Shanty Olivia F Jasirwan SpOG-KFER mengatakan, bahwa fekundabilitas atau peluang kehamilan pasangan dikaji per siklus bulanan.

"Pasangan yang tidak mengalami gangguan kesuburan, peluang kehamilannya bisa 20-25 persen, ini yang usianya di bawah 35 tahun," kata Shanty.

Sedangkan, peluang kehamilan per siklus (bulan) pasangan infertilitas atau memiliki gangguan kesuburan adalah sekitar 3 persen.

Salah satu jenis gangguan kesuburan yang banyak dialami oleh pasangan adalah gangguan ovulasi.

Maka, kata Shanty, menstimulasi kinerja ovarium untuk melepaskan ovulasi menjadi fokus yang perlu dilakukan oleh pasangan tersebut.

Hal itu bisa dilakukan dengan terapi induksi ovulasi dan mengatur senggama terjadwal bagi pasangan.

Terapi induksi ovulasi

Shanty menjelaskan, sebelum melakukan penanganan secara komprehensif, pasangan akan diminta melalui tahapan program kehamilan terlebih dahulu.

Mulai dari konsultasi dasar, pemeriksaan dasar infertilitas yang meliputi analisis semen, HSG, dan penilaian ovulasi.

Di antara banyaknya pilihan terapi kehamilan, umumnya yang pertama kali dianjurkan dokter untuk dilakukan adalah induksi ovulasi.

"Induksi ovulasi merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan dan seringkali menjadi tahapan awal pada program kehamilan, karena relatif murah dan efek samping yang rendah," kata dia.

Induksi ovulasi adalah modalitas terapi infertilitas yang menggunakan medikamentosa atau pengobatan untuk menstimulasi ovarium (indung telur), agar melepaskan sel telur (ovulasi).

"Induksi ovulasi (terapi) ini biasanya akan dibarengi dengan sanggama terjadwal oleh pasangan infertilitas tersebut," ujarnya.

Induksi ovulasi dan senggama terjadwal merupakan metode paling sederhana pada program kehamilan, di mana seleksi kasus sebagai kandidat yang paling cocok untuk metode ini sangat menentukan angka keberhasilannya.

Baca juga: Punya Gangguan Kesuburan Infertilitas Idiopatik, Mungkinkah Bisa Hamil?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com