KOMPAS.com - Setelah menikah, banyak pasangan berharap segera mendapat momongan.
Bagi pasangan yang sedang melakukan program hamil, hari-hari setelah ovulasi mungkin terasa mendebarkan.
Dengan mengetahui apa yang terjadi pada tubuh serta gejala khas kehamilan pada hari-hari setelah ovulasi atau dikenal dengan days past ovulation (DPO) bisa membuat penantian sedikit lebih mudah.
Banyak calon ibu bertanya-tanya apa saja tanda-tanda atau gejala di awal kehamilan.
Misalnya, setiap kali perempuan merasakan sakit atau nyeri di bagian tubuh tertentu, mereka biasanya akan mencari tahu apakah ini tanda awal kehamilan.
Baca juga: 7 Tanda Awal Kehamilan yang Penting untuk Diketahui
Namun, gejala awal kehamilan seringkali mirip dengan gejala pramenstruasi (PMS), salah satunya seperti nyeri punggung.
Penting diingat, cara pasti untuk mengetahui seorang wanita hamil atau tidak adalah dengan tes kehamilan. Pasalnya, gejala kehamilan dan kapan itu terjadi sangat bervariasi pada masing-masing orang.
Dalam artikel ini, kita akan melihat apa yang terjadi pada tubuh sekitar waktu ovulasi, dan tanda-tanda awal yang mungkin dialami wanita pada hari-hari setelah ovulasi.
Dilansir dari Medical News Today, saat seseorang hamil gejalanya berbeda-beda. Ada yang mengalami banyak gejala, sedikit, bahkan tanpa gejala sama sekali.
Selain itu, gejala awal kehamilan bisa sangat mirip dengan gejala yang dialami sekitar waktu ovulasi, selama PMS, dan bagi mereka yang menggunakan obat kesuburan.
Inilah sebabnya mengapa gejala yang dirasakan beberapa hari setelah ovulasi bukanlah ukuran yang dapat diandalkan untuk mengetahui apakah seorang wanita hamil atau tidak.
Ingat, wanita tetap harus melakukan tes kehamilan atau berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan gejala spesifik yang dirasakan.
Ovulasi adalah saat ovarium melepaskan sel telur. Segera setelah ovarium melepaskan sel telur, fase luteal dari siklus menstruasi dimulai.
Fase luteal berakhir dengan periode menstruasi, kecuali kehamilan terjadi.
Wanita tidak akan mengalami gejala kehamilan selama bagian awal fase luteal. Ini karena kehamilan tidak terjadi sampai sel telur yang telah dibuahi berimplantasi ke dinding rahim.