Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tanda Awal Kehamilan Setelah Ovulasi, dari Hari Pertama sampai Ke-14

KOMPAS.com - Setelah menikah, banyak pasangan berharap segera mendapat momongan.

Bagi pasangan yang sedang melakukan program hamil, hari-hari setelah ovulasi mungkin terasa mendebarkan.

Dengan mengetahui apa yang terjadi pada tubuh serta gejala khas kehamilan pada hari-hari setelah ovulasi atau dikenal dengan days past ovulation (DPO) bisa membuat penantian sedikit lebih mudah.

Banyak calon ibu bertanya-tanya apa saja tanda-tanda atau gejala di awal kehamilan.

Misalnya, setiap kali perempuan merasakan sakit atau nyeri di bagian tubuh tertentu, mereka biasanya akan mencari tahu apakah ini tanda awal kehamilan.

Namun, gejala awal kehamilan seringkali mirip dengan gejala pramenstruasi (PMS), salah satunya seperti nyeri punggung.

Penting diingat, cara pasti untuk mengetahui seorang wanita hamil atau tidak adalah dengan tes kehamilan. Pasalnya, gejala kehamilan dan kapan itu terjadi sangat bervariasi pada masing-masing orang.

Dalam artikel ini, kita akan melihat apa yang terjadi pada tubuh sekitar waktu ovulasi, dan tanda-tanda awal yang mungkin dialami wanita pada hari-hari setelah ovulasi.

Tanda awal kehamilan hari demi hari setelah ovulasi

Dilansir dari Medical News Today, saat seseorang hamil gejalanya berbeda-beda. Ada yang mengalami banyak gejala, sedikit, bahkan tanpa gejala sama sekali.

Selain itu, gejala awal kehamilan bisa sangat mirip dengan gejala yang dialami sekitar waktu ovulasi, selama PMS, dan bagi mereka yang menggunakan obat kesuburan.

Inilah sebabnya mengapa gejala yang dirasakan beberapa hari setelah ovulasi bukanlah ukuran yang dapat diandalkan untuk mengetahui apakah seorang wanita hamil atau tidak.

Ingat, wanita tetap harus melakukan tes kehamilan atau berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan gejala spesifik yang dirasakan.

Fase luteal berakhir dengan periode menstruasi, kecuali kehamilan terjadi.

Wanita tidak akan mengalami gejala kehamilan selama bagian awal fase luteal. Ini karena kehamilan tidak terjadi sampai sel telur yang telah dibuahi berimplantasi ke dinding rahim.

Selama fase luteal, tubuh memproduksi lebih banyak progesteron, yang merupakan hormon yang membantu mempertahankan awal kehamilan.

Tingkat puncak progesteron pada 6-8 hari setelah ovulasi, bahkan ketika seorang wanita tidak hamil.

Tingkat progesteron dapat memengaruhi suasana hati dan tubuh wanita, ini berarti bahwa setelah seminggu atau lebih, wanita mungkin mengalami gejala awal kehamilan sama seperti gejala sebelum menstruasi.

Ketika sel telur yang telah dibuahi mencapai rahim, ia menanamkan dirinya ke dalam dinding rahim. Ini disebut implantasi dan menandai awal kehamilan.

Implantasi biasanya terjadi 6-12 hari setelah pembuahan. Ketika wanita mungkin mulai mengalami implantasi, gejala yang dirasakan termasuk:

  • Payudara terasa lebih lembut
  • Kembung
  • Mengidam makanan
  • Peningkatan sensitivitas puting
  • Sakit kepala dan nyeri otot

Namun, gejala ini juga dapat terjadi pada mereka yang tidak hamil. Hal ini karena peningkatan kadar progesteron yang hadir selama tahap terakhir dari siklus menstruasi.

Ketika sel telur yang dibuahi sudah ada di dalam rahim, sekitar sepertiga wanita akan melihat pendarahan ringan atau bercak, yang disebut pendarahan implantasi.

Bercak ini biasanya hanya berlangsung satu atau dua hari dan alirannya sangat ringan. Pendarahan implantasi adalah salah satu tanda awal kehamilan.

Namun, bahkan ketika seorang wanita melihat pendarahan di sekitar waktu implantasi, mungkin hasil tes kehamilan masih negatif.

Ini mungkin karena mereka mengalami keguguran dini yang disebut kehamilan kimiawi, atau pendarahan mungkin disebabkan oleh hal lain.

Banyak keguguran awal dikenal dengan kehamilan kimiawi, artinya sel telur telah berhasil dibuahi tetapi tidak pernah tertanam ke dalam rahim.

Saat implantasi, tubuh mulai memproduksi hormon kehamilan yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG) atau hormon kehamilan.

Hormon kehamilan atau hCG, bersama dengan progesteron dan estrogen, bertanggung jawab atas gejala awal kehamilan. HCG juga merupakan hormon yang diidentifikasi oleh tes kehamilan.

Namun, diperlukan beberapa hari agar hCG mencapai tingkat yang dapat dideteksi tes kehamilan.

Hari ke 11-14 setelah ovulasi

Beberapa hari setelah implantasi, kadar hCG mungkin cukup tinggi untuk menyebabkan gejala awal kehamilan. Namun, ini juga merupakan fase siklus menstruasi ketika seorang wanita paling mungkin mengalami gejala yang berarti mereka akan mendapatkan menstruasi.

Wanita yang menyadari bagaimana tubuh mereka berperilaku setiap bulan mungkin lebih mampu mengidentifikasi apakah gejala mereka disebabkan oleh kehamilan atau menstruasi yang teratur.

Gejala awal kehamilan yang lain

Beberapa gejala atau tanda awal kehamilan lainnya meliputi:

  • Warna puting susu menggelap
  • Kelelahan
  • Mengidam makanan atau makin mudah merasa lapar
  • Lebih sering buang air kecil
  • Perubahan gastrointestinal, seperti kram atau diare

Pada saat seorang wanita mengalami beberapa gejala awal kehamilan, ada kemungkinan kadar hCG cukup tinggi sehingga tes kehamilan dapat mengindikasikan kehamilan. Namun, kadar hCG bervariasi, jadi ini tidak selalu terjadi.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/29/100200223/tanda-awal-kehamilan-setelah-ovulasi-dari-hari-pertama-sampai-ke-14

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke