Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dewi Purnamasari
Karyawan Swasta

Mahasiswi Magister Sains Ubaya

"Untold: The Girlfriend Who Didn't Exist", Dinamika Perilaku "Catfishing"

Kompas.com - 15/12/2022, 07:26 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA awal September 2022, Netflix merilis film dokumenter berjudul 'The girlfriend who didn't Exist', kisah nyata yang terjadi pada 2011 silam.

Dalam film dokumenter tersebut diceritakan kejadian yang pernah dialami atlet terkenal NFL Amerika bernama Manti Te'o. Sosok pemuda sekaligus atlet berprestasi keturunan Hawai yang kemudian pindah ke Amerika dan berhasil masuk Club softball terkemuka, Notre Dame.

Di tengah kesibukan menjadi atlet football, dia memiliki sedikit waktu untuk bersosialisasi diri. Pada satu kesempatan, ia berkenalan dengan seseorang yang digambarkan sebagai gadis cantik dan sangat menarik melalui media sosial kala itu, Facebook.

Gadis itu bernama Lennay Kakua. Di akun Facebook-nya terpampang foto profil wanita cantik. Lennay mengaku seorang wanita keturunan Polinesia, populasi yang mendiami pulau-pulau di Samudra Pasifik tengah seperi Hawai, Tahiti, kepulauan Solomon, Selandia Baru.

Lennay menggunggah beberapa foto dirinya yang begitu cantik serta mencantumkan identitas sebagai seorang mahasiswi Stanford, California, di laman Facebook-nya.

Manti Te'o pada awalnya tak menaruh curiga akan profil dari teman online-nya tersebut. Pasalnya, Lennay merupakan gadis yang memiliki garis keturunan, serta latar belakang sosial serta budaya yang hampir sama dengan Manti.

Hampir setiap waktu mereka berdua berkirim pesan lewat chat ataupun imessage. Sesekali mereka berdua bertelepon sekadar untuk berbagi cerita hingga akhirnya memutuskan untuk berkencan online.

Sampai suatu hari, Manti ingin mengajak bertemu Lennay secara langsung. Namun ternyata ajakan kopi darat Manti tak disambut hangat oleh Lennay.

Pada satu waktu, Manti ditelepon oleh seorang pemuda yang mengaku sebagai sepupu dari Lennay, dan ingin bertemu secara langsung. Sosok pemuda tersebut mengaku bernama Ronaiah.

Kemudian Ronaiah memberitahu Manti bahwa Lennay sedang terkena musibah kecelakaan sehingga harus menjalani perawatan medis selama yang dimungkinkan di salah satu rumah sakit.

Sedih hati Manti mendengar kekasih hati pujaannya berbaring lemah tak berdaya di atas ranjang rumah sakit.

Manti hanya mendengar perkembangan perawatan Lennay dari Ronaiah. Manti bersikeras ingin mengunjungi Lennay, dia ingin berada di samping Lennay, merawatnya, menemaninya di masa-masa sulit.

Namun akhirnya, Ronaiah memberi kabar duka yang begitu mendadak sekali, Lennay meninggal dunia.

Tak terbayang betapa hancur dan perihnya perasaan Manti kala mendengar kabar kepergian pacar daringnya secara tiba-tiba di tengah pertandingan kala itu.

Beberapa bulan pascahebohnya berita kematian Lennay, pacar Manti, seorang jurnalis dari salah satu kantor berita terkemuka tertarik menginvestigasi mengenai kebenaran sosok Lennay.

Selang beberapa waktu, dari hasil penelusuranya tersebut ditemukan fakta yang cukup mencengangkan, yakni sosok Lennay adalah karakter fiksi alias tidak pernah ada.

Kemudian jurnalis tersebut menyiarkan hasil investigasinya ke dalam situs olahraga populer bertajuk: "Manti Te'o's Dead Girlfriend, the most Heartbreaking and inspirational story of the Softball Season, is a Hoax". & "Manti Te'o Dead girlfriend is didn't Exist."

Artikel tersebut kemudian dibaca khalayak ramai. Tak lama berselang, media-media nasional di Amerika berbondong-bondong memburu Manti, meminta penjelasan apa yang sesungguhnya terjadi.

Sebagian ingin mengonfirmasi, apakah benar isu yang beredar selama ini bahwa dia hanya mengarang cerita tersebut untuk mendapat simpati dari para penggemarnya.

Mendengar berita itu, Manti gusar, bingung apa yang sebenarnya terjadi. Sampai kemudian salah seorang pamannya memberitahu bahwa dia adalah korban dari perilaku catfishing.

Biasanya perilaku Catfising cenderung dilakukan oleh kaum pria dan korbannya adalah wanita. Kali ini yang terjadi sebaliknya, Manti adalah seorang pria, korban dari catfishing.

Mengutip beberapa sumber, definisi Catfishing merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan pemalsuan identitas secara daring. Perilaku ini bertujuan memikat seseorang ke dalam hubungan romantis.

Perilaku catfishing sebenarnya dapat dikenali melalui beberapa petunjuk yang dapat dengan mudah diamati. Salah satu yang paling mencolok adalah pelaku umumnya menghindari pertemuan tatap muka secara langsung.

Pelaku menggunakan alasan-alasan yang kurang begitu logis. Contohnya menceritakan peristiwa kehidupan yang cukup kelam dan tragis seperti kecelakaan, atau memiliki penyakit tertentu, bahkan sampai kabar kematian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com