Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Gelombang Atmosfer Tercepat Letusan Gunung Tonga | Sejarah Nama Samarinda | Banjir di Kalimantan Selatan

Kompas.com - 06/07/2022, 07:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Satu tim peneliti menemukan bahwa gelombang atmosfer yang dihasilkan oleh Tonga menyaingi letusan Gunung Krakatau, Indonesia pada 1883, salah satu letusan gunung berapi paling merusak dalam sejarah.

Catatan rekor gelombang atmosfer itu menjadikan Gunung Tonga dengan letusan gunung berapi terbesar di dunia.

Berita populer Sains tentang rekor gelombang atmosfer tercepat dari letusan Gunung Tonga ini, selengkapnya dapat dibaca di sini.

Baca juga: Letusan Gunung Tonga Catat Rekor Gelombang Atmosfer Tercepat

Sejarah dan asal-usul nama Samarinda

Sejarah Kota Samarinda dan asal-usulnya tak terlepas dari salah satu kerajaan di Nusantara, yakni Kerajaan Kutai Kertanegara.

Dilansir dari laman resmi Kota Samarinda, dijelaskan bahwa dahulunya sebelum dikenal dengan nama Samarinda, kawasan ini termasuk dalam Kerajaan Kutai Kartanegara.

Kerajaan Kutai Kartanegara ini berdiri pada tahun 1300 Masehi di Kutai Lama, sebuah kawasan di hilir Sungai Mahakam dari arah tenggara Samarinda.

Kerajaan Kutai Kartanegara merupakan daerah taklukan (vasal) dari Kerajaan Banjar yang semula bernama Kerajaan Negara Dipa, ketika dipimpin oleh Maharaja Suryanata.

Dalam perjalanan sejarah Kota Samarinda ini, disebutkan bahwa pusat Kerajaan Kutai Kartanegara di Kutai Lama semula di Jahitan Layar.

Selengkapnya mengenai sejarah Kota Samarinda dan asal usul nama Samarinda ini, dapat disimak di sini.

Baca juga: Sejarah dan Asal-usul Nama Samarinda, Berawal dari Sama dan Rendah

Banjir di Kalimantan Selatan

Dua wilayah terparah yang terdampak cuaca ekstrem yang sebabkan banjir, di antaranya Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Senin (4/7/2022) hujan juga mengguyur Banjarmasin sejak Senin dini hari, dan menyebabkan banjirbanjir di Kalimantan Selatan.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin, Fahruraji, selain ruas jalan banjir juga merendam permukiman warga.

"Banjir ini akibat hujan deras. Hampir semua kawasan terendam," jelas Fahruraji.

Penyebab banjir di Kalimantan Selatan, berdasarkan hasil analisis cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), akibat adanya curah hujan tinggi yang terjadi di wilayah ini.

Curah hujan tinggi, terutama di Banjarmasin dan Banjarbaru, yang termasuk kategori hujan sangat lebat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com