Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Gelombang Atmosfer Tercepat Letusan Gunung Tonga | Sejarah Nama Samarinda | Banjir di Kalimantan Selatan

Kompas.com - 06/07/2022, 07:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Analisis BMKG tentang banjir di Kalimantan Selatan, selengkapnya dapat dibaca di sini.

Baca juga: Banjir di Kalimantan Selatan, Begini Analisis BMKG

Perubahan iklim tingkatan kebakaran hutan

Studi yang dilakukan oleh tim peneliti internasional yang dipimpin oleh University of East Anglia (UEA) di Inggris, menunjukkan bahwa perubahan iklim antropohenik adalah faktor pendorong yang meningkatkan risiko kebakaran hutan secara global.

Menurut peneliti cuaca kebakaran atau kondisi kering panas yang mendukung kebakaran hutan, bakal meningkat seiring dengan terjadinya perubahan iklim.

Hal tersebut menyebabkan lanskap berisiko menjadi lebih rentan terbakar lebih sering dan lebih parah.
Risiko ini diperkirakan meningkat di masa depan.

Dalam studi ini, peneliti menilai 500 makalah penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan melakukan analisis ulang kumpulan data mutakhir dari pengamatan dan model satelit.

Studi perubahan iklim dan kebakaran hutan ini mencakup analisis tren cuaca kebakaran, serta area terbakar untuk wilayah dunia yang mencakup semua negara, wilayah makro skala benua, dan ekosistem regional utama untuk aktivitas atau dampak kebakaran.

Hasil analisis menunjukkan panjang musim cuaca kebakaran tahunan telah meningkat 14 hari per tahun (27 persen) selama 1979-2019 rata-rata secara global.

Selengkapnya berita populer Sains tentang dampak perubahan iklim yang dapat meningkatkan kemungkinan risiko kebakaran hutan secara global ini, dapat dibaca di sini.

Baca juga: Perubahan Iklim Tingkatkan Kemungkinan Kebakaran Hutan Secara Global

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com