Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Jatuh di Atas Gunung Merapi, Apa Itu Bintang Jatuh? Ini Penjelasan Sains

Kompas.com - 02/06/2022, 20:35 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Macam-macam hujan meteor

Beberapa fenomena hujan meteor terjadi setiap tahun atau secara berkala, saat Bumi melewati jejak puing-puing berdebu yang ditinggalkan oleh komet atau, dalam beberapa kasus, asteroid.

Hujan meteor biasanya dinamai bintang atau konstelasi yang dekat dengan tempat meteor tampaknya berasal di langit.

Mungkin hujan meteor yang paling terkenal adalah Perseid, yang mencapai puncaknya sekitar 12 Agustus setiap tahun.

Setiap meteor Perseid adalah bagian kecil dari komet Swift-Tuttle, yang berayun di dekat Matahari setiap 135 tahun.

Hujan meteor yang terkenal lainnya adalah Leonid, yang terkait dengan komet Tempel-Tuttle; Aquarids dan Orionids, terkait dengan komet Halley, dan Taurids, serta terkait dengan komet Encke.

Sebagian besar puing-puing komet ini berukuran sebutir pasir dan kacang polong setelah terbakar di atmosfer sebelum mencapai tanah. Terkadang, debu meteor ditangkap oleh pesawat terbang tinggi dan dianalisis di laboratorium NASA.

Baca juga: Fenomena Langit Agustus 2021: Hujan Meteor Perseid hingga Asteroid Lewat Dekat Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com