Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Virus Hendra? Kenali Gejala, Penularan, dan Risiko Paparannya

Kompas.com - 02/06/2022, 18:30 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber CDC,WHO

KOMPAS.com - Virus Hendra tengah mendapatkan perhatian masyarakat, setelah disebut lebih mematikan dibandingkan virus Covid-19.

Bahkan, pencarian informasi mengenai virus hendra langsung naik dan memasuki daftar trending Google pada Kamis (2/6/2022).

Faktanya, meskipun disebut lebih mematikan dibandingkan virus corona, virus Hendra masih jarang ditemukan pada manusia.

Baca juga: Kelelawar Inang Virus SARS, Hendra hingga Covid-19, Ahli Peringatkan

Apa itu virus Hendra?

Infeksi virus Hendra (HeV) adalah zoonosis, penyakit yang dapat ditularkan ke manusia dari hewan. Meski jarang muncul, infeksi virus Hendra bisa menyebabkan penyakit parah, bahkan seringkali fatal pada kuda dan manusia yang terinfeksi.

Inang alami virus hendra telah diidentifikasi sebagai kelelawar buah dari famili Pteropodidae, genus Pteropus.

Melansir laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), HeV atau virus hendra diidentifikasi selama wabah penyakit pertama yang tercatat di pinggiran kota Brisbane, Hendra, Australia pada 1994.

Wabah tersebut melibatkan 21 kuda pacu yang dikandangkan dan dua kasus pada manusia. Sejak 1994 hingga 2013, infeksi virus Hendra pada manusia masih jarang terjadi, dengan hanya tujuh kasus yang dilaporkan.

Pada Juli 2016, sebanyak 53 insiden penyakit yang melibatkan lebih dari 70 kuda telah dilaporkan. Semuanya terjadi di pantai timur laut Australia.

Sebanyak tujuh orang manusia telah tertular virus Hendra dari kuda yang terinfeksi, terutama melalui kontak dekat selama perawatan atau nekropsi kuda yang sakit atau mati.

Gejala dan penularan virus Hendra

Setelah masa inkubasi selama 9-16 hari, infeksi virus Hendra dapat menyebabkan penyakit pernapasan dengan tanda dan gejala mirip flu yang parah.

Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat berkembang menjadi ensefalitis. Meski masih sangat jarang terjadi, kasus fatalitas dari infeksi virus Hendra sebesar 57 persen atau 4/7.

Penularan virus Hendra ke manusia dapat terjadi setelah terpapar cairan dan jaringan tubuh atau kotoran kuda yang terinfeksi virus.

Kuda dapat terinfeksi setelah terpapar virus hendra dari urine kelelawar yang terinfeksi. Sejauh ini, tidak ada catatan penularan infeksi dari manusia ke manusia.

Baca juga: Gejala Virus Hendra pada Manusia dan Cara Mencegahnya

Risiko paparan virus Hendra

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menuliskan, kelelawar Australia adalah reservoir alami virus Hendra.

Bukti serologis untuk infeksi HeV telah ditemukan pada keempat spesies rubah terbang Australia, tapi penyebaran virus pada kuda terbatas di daerah pesisir dan hutan di Australia (negara bagian Queensland dan New South Wales).

Orang-orang yang tinggal di dalam sebaran kelelawar dan ada paparan pekerjaan atau rekreasi terhadap kuda yang memiliki potensi kontak dengan kelelawar di Australia, memiliki risiko tertinggi terkena paparan infeksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com