KOMPAS.com - Terdapat beberapa jenis yogurt yang populer, salah satunya adalah Greek yogurt atau yogurt Yunani. Yogurt Yunani maupun yogurt biasa dikemas dengan nutrisi berkualitas tinggi dan menawarkan banyak manfaat kesehatan. Meski demikian, keduanya memiliki perbedaan dari segi proses pembuatan hingga profil nutrisi.
Yogurt Yunani dan yogurt biasa dibuat dengan bahan utama yang sama, yakni susu segar yang ditambahkan Streptococcus thermophilus serta Lactobacillus bulgaricus sebagai kultur starter.
Namun, rasa dan nutrisinya berbeda karena cara pembuatannya. Berikut adalah penjelasannya.
Yoghurt biasa dibuat dengan memanaskan susu, menambahkan bakteri, dan membiarkannya berfermentasi hingga mencapai pH asam sekitar 4,5.
Setelah dingin, bahan-bahan lain seperti buah dapat ditambahkan untuk memperkaya rasa.
Produk akhir yogurt biasa memiliki konsistensi yang halus, tetapi ketebalannya bervariasi. Karena sifatnya yang asam, yogurt biasa terasa sedikit asam. Namun, umumnya lebih manis dari yogurt Yunani.
Baca juga: Apakah Ada Efek Samping Makan Yogurt?
Yogurt Yunani dibuat dengan menghilangkan whey dan cairan lain dari yogurt biasa. Karena proses penyaringan mengurangi volume total, yogurt Yunani membutuhkan lebih banyak susu daripada yogurt biasa untuk membuat batch dengan ukuran yang sama.
Secara tradisional, yogurt Yunani disaring dalam kantong kain sebanyak tiga kali hingga mencapai tekstur yang diinginkan.
Karena sebagian besar cairan dihilangkan, yogurt Yunani jauh lebih kental dan rasanya lebih tajam daripada yogurt biasa.
Yoghurt biasa dan yogurt Yunani memiliki profil nutrisi yang sangat berbeda.
Berikut adalah perbandingan 8 ons (245 gram) yogurt biasa dan yogurt Yunani rendah lemak.
Yogurt biasa
Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Makan Yogurt?
Yogurt Yunani