Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: 1 dari 10 Orang Tidak Memiliki Suara Hati

Kompas.com - 18/05/2024, 06:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Sumber News Week

KOMPAS.com - Tahukah Anda sebanyak 1 dari 10 orang tidak memiliki inner voice atau suara hati, dan hal ini dapat memengaruhi kemampuan mereka mengingat kata-kata.

Di masa lalu, umumnya, diasumsikan bahwa suara hati adalah pengalaman universal manusia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan menemukan bahwa tidak semua orang mempunyai monolog internal seperti ini, dengan antara 5 dan 10 persen orang tidak memilikinya.

Studi tentang anendofasia

Ahli bahasa dari Universitas Kopenhagen, Johanne Nedergård menyatakan, beberapa orang mengatakan bahwa mereka berpikir dalam gambar dan kemudian menerjemahkan gambar tersebut menjadi kata-kata ketika mereka perlu mengatakan sesuatu.

Johanne Nedergård menjelaskan, ada juga yang menggambarkan otak mereka sebagai komputer yang berfungsi dengan baik tanpa memproses pikiran secara verbal. Sementara itu, mereka yang mengatakan bahwa ada sesuatu yang bersifat verbal di dalam kepala mereka biasanya akan menggambarkannya seperti kata-kata tanpa suara.

Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science, Nedergård dan rekannya Gary Lupyan dari Universitas Wisconsin-Madison menyelidiki apakah kurangnya suara hati ini—yang oleh keduanya disebut anendofasia—dapat memengaruhi cara seseorang memecahkan masalah dan menyimpan informasi.

Baca juga: Bagaimana Perubahan Iklim Dapat Memengaruhi Otak?

Penelitian ini melibatkan 93 orang dewasa, setengah di antaranya melaporkan tingkat kemampuan inner voice yang rendah. Para peserta diberi empat tugas untuk diselesaikan, termasuk mengingat kata-kata secara berurutan dan menentukan apakah serangkaian gambar berisi kata-kata yang berima.

Untuk tugas pertama, tim berhipotesis bahwa penderita anendofasia akan lebih sulit mengingat daftar kata yang panjang karena mereka butuh untuk mengulanginya di kepala. Dan, hipotesis ini ternyata benar.

Peserta yang tidak memiliki suara hati secara signifikan lebih buruk dalam mengingat kata-kata. Hal yang sama berlaku untuk tugas yang meminta peserta jntuk menentukan apakah sepasang gambar berisi kata-kata yang berima, misalnya gambar kaus kaki dan jam.

Dalam tugas tersebut juga sangat penting untuk dapat mengulangi kata-kata tersebut dan membandingkan bunyinya, sehingga dapat menentukan apakah kata-kata tersebut berima.

Namun, selain kesulitan memainkan permainan kata-kata tertentu, apakah anendofasia mempunyai arti praktis atau perilaku bagi mereka yang mengalaminya?

Baca juga: Studi: Mikrobiota Usus Dapat Memengaruhi Struktur Otak

Nedergård mengatakan, jawaban singkatnya adalah para ahli belum mengetahuinya karena mereka baru saja mulai mempelajarinya, namun para ahli menduga bahwa memiliki suara hati berperan dalam terapi perilaku kognitif yang banyak digunakan, misalnya untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir yang merugikan.

Namun, hal itu pun belum dapat dipastikan. Nedergård menambahkan bahwa masih banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk memahami sepenuhnya tentang anendofasia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com