KOMPAS.com - Seekor cumi-cumi laut dalam yang mengerikan terekam sedang menempel pada kamera yang berada hampir 1 km di bawah permukaan laut.
Makhluk tersebut, yang dipastikan merupakan cumi-cumi laut dalam dari spesies Taningia danae, juga dikenal sebagai cumi-cumi gurita Dana, terlihat di kedalaman sekitar 1 km.
Rekaman tersebut diambil dengan kamera berumpan milik peneliti dari University of Western Australia (UWA) dan Kelpie Geosciences di Inggris.
Jess Kolbusz, peneliti di Pusat Penelitian Laut Dalam Minderoo-UWA, mengatakan, cumi-cumi tersebut terekam di utara Samoa Passage, Pasifik Selatan. Kolbusz dan rekan-rekannya memperkirakan panjang cumi-cumi itu sekitar 75 cm.
Jalur Samoa adalah palung samudera di tengah Pasifik, dekat negara kepulauan Samoa dan Samoa Amerika. Para peneliti menjatuhkan kamera berumpan ke dasar laut di utara kawasan ini untuk menarik perhatian kehidupan laut dan melihat spesies yang tersembunyi di bawah laut.
Menurut Heather Stewart, profesor di UWA dan anggota Kelpie Geosciences, cumi-cumi itu turun ke kamera dengan berasumsi bahwa kamera itu adalah mangsa, dan ia mencoba mengagetkannya dengan "lampu" dari tentakelnya.
Baca juga: Mengapa Tidak Ada Cumi-cumi Raksasa di Penangkaran?
Cumi-cumi itu kemudian melingkarkan lengannya di sekitar salah satu kamera lain yang kemudian merekamnya dengan lebih detail.
Cumi-cumi gurita Dana adalah salah satu spesies cumi-cumi terbesar yang ditemukan di laut dalam. Makhluk ini ditemukan pada kedalaman hingga sekitar 1,2 km di bawah permukaan laut.
Ia memakan berbagai organisme laut, termasuk ikan dan cumi-cumi kecil, namun ia juga mangsa empuk bagi predator seperti paus sperma.
Spesies ini terkenal memiliki dua fotofor yang sangat besar di ujung kedua lengannya, yang seukuran buah lemon. Fotofor ini digunakan untuk menghasilkan kilatan bioluminesen yang terang, yang dirancang untuk mengacaukan orientasi mangsa serta untuk komunikasi dan menarik pasangan.
Cumi-cumi ini jarang terlihat di alam liar, sehingga penemuan ini merupakan peristiwa langka dan menarik bagi para peneliti.
Sebelumnya, banyak catatan tentang spesies ini berasal dari tubuhnya yang terdampar, tangkapan sampingan yang tidak disengaja, atau dari isi perut ikan paus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.