8 Makanan Ini Bisa Bantu Kurangi Stres, dari Ikan, Yogurt, hingga Teh

KOMPAS.com- Sebagian orang mungkin akan menghindari makan saat mengalami stres. Namun, ternyata beberapa jenis makanan juga dapat membantu Anda mengurangi stres dan mengendalikan kesehatan mental.

Dilansir dari CNN, Senin (25/1/2021), menurut Felicia Porrazza, ahli diet terdaftar yang berbasis di Philadelphia, cara mengatasi stres dengan makanan juga dapat membantu melawan peradangan di seluruh tubuh.

Peradangan ini biasanya disebabkan oleh peningkatan kadar hormon kortisol yang dapat menyebabkan gula darah tinggi, serta meningkatkan nafsu makan dan berat badan.

Berikut delapan makanan yang dapat membantu meredakan stres.

1. Ikan dengan omega-3

Beberapa jenis ikan yang kaya akan sumber asam lemak omega-3 dapat menjadi penghilang stres. Di antaranya seperti ikan teri, sarden, dan herring, selain salmon, trout dan mackarel.

Baca juga: Makanan yang Dikonsumsi Berpengaruh pada Suasana Hati, Kok Bisa?

Kandungan DHA (asam decosahexaenoic) dan EPA (asam eicosapentaenoic, dalam ikan-ikan tersebut berperan penting dalam menjaga kesehatan otak.

"Meningkatkan asam lemak omega-3 dapat membantu mengatur bagaimana tubuh kita menangangi stres," kata Porrazza.

Sebab, stres dapat memicu peradangan dalam tubuh, sehingga dengan mengonsumsi lebih banyak omega-3, maka kadar kortisol pun juga menurun, sehingga membuat tubuh lebih sehat dan bugar.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa omega-3 membantu penumpulan respons kortisol setelah stres akut.

Baca juga: Bikin Gampang Sakit, Begini 4 Cara Stres Melemahkan Sistem Kekebalan

Makan ikan yang mengandung lemak omega-3 juga dapat membantu mengurangi gejala gangguan kecemasan klinis. Hal itu berdasarkan tinjauan studi baru-baru ini dan meta-analisis dari 19 uji klinis terhadap lebih dari 2.200 peserta di 11 negara.

2. Vitamin B12 pada kerang

Makanan pereda stress lainnya yakni dari beragam jenis kerang, seperti tiram, yang tidak hanya memiliki kandungan omega-3, tetapi juga kaya akan vitamin B12.

Keduanya merupakan nutrisi penting dalam diet yang berhubungan dengan kecemasan yang lebih rendah, kata psikiater Dr. Drew Ramsey, asisten profesor klinis di Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons.

Baca juga: Banyak Konsumsi Makanan Asin Berbahaya untuk Jantung, Kok Bisa?