Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Varian Delta Plus Lebih Mengkhawatirkan? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 27/10/2021, 09:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Varian Delta Plus tidak terkait perjalanan

Selain itu, Dicky mengungkapkan bahwa sejak kasus pertama dari varian Delta Plus ini terdeteksi Juli 2021, saat ini, sudah ada sekitar 15.121 kasus Covid-19 yang dikaitkan dengan infeksi dari keturunan varian Delta yang tersebar di seluruh Inggris.

Saat ini, ada 33 negara yang melaporkan kasus Covid-19 yang terkait dengan penularan varian Delta Plus.

"Sejauh ini menurut data epidemiologi, (kasus Covid-19 varian Delta Plus) tidak berkaitan dengan perjalanan," ungkap Dicky.

Artinya, kata Dicky, bahwa level penularan Covid-19 varian Delta Plus ini terjadi di antara komunitas di Inggris.

Baca juga: Keturunan Varian Delta, Ilmuwan Mulai Lacak Penyebarannya di Inggris

 

Berdasarkan pola perkembangan kasus Covid-19 dan penularan varian Delta Plus di Inggris, Dicky mengatakan bahwa peningkatan kasus Covid-19 di negara ini sangat signifikan.

"Peningkatan Delta Plus ini signifikan dari 3,8 persen ke 5 persen di awal Oktober. Itu menunjukkan bahwa varian Delta Plus bisa berkompetisi dengan Delta," jelas Dicky.

Ratio pertumbuhan varian Delta Plus ini 17 persen, menurut Dicky, ini lebih tinggi dibandingkan varian Delta.

Apabila terjadi penularan Covid-19 akibat infeksi varian Delta Plus di dalam satu keluarga, maka berpotensi 12 persen lebihmenular dibandingkan varian Delta.

"Ini satu hal yang sangat serius. Penting untuk dicatat, bahwa saat ini, masih terus dilakukan riset tentang bagaimana atau dampak vaksin dalam merespons subvarian Delta ini, termasuk dampaknya pada anak," ungkap Dicky.

Baca juga: Israel Laporkan Kasus Infeksi Subvarian Delta, Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com