Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/10/2021, 16:32 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Dalam sebuah pernyataan, Israel melaporkan kasus infeksi subvarian atau varian turunan dari strain varian Delta. Sebelumnya, varian turunan Delta ini telah dilaporkan beberapa negara di Eropa.

Hal itu disampaikan kementerian kesehatan Israel pada Selasa (19/10/2021).

"Varian AY 4.2 yang telah ditemukan di sejumlah negara di Eropa telah diidentifikasi di Israel," kata mereka seperti dilansir dari Medical Xpress, Rabu (20/10/2021).

Kasus turunan varian Delta itu ditemukan pada seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang baru tiba dari Eropa.

Kementerian ini pun mengkonfirmasi bahwa kasus turunan varian Delta ini diidentifikasi di bandara Ben Gurion di Tel Aviv, Israel.

Baca juga: Studi Awal Vaksin Pfizer di Israel, Vaksin Ini Tidak Efektif Lawan Varian Delta

 

Selanjutnya, bocah laki-laki ini pun dikarantina dan menurut kementerian kesehatan setempat, hingga saat ini tidak ada kontak lebih lanjut yang ditemukan.

Subvarian Delta, AY 4.2. adalah strain turunan dari varian Delta, yang dilaporkan telah muncul beberapa kali di Inggris.

Francois Balloux, profesor biologi sistem komputasi di University College London, mengatakan kepada AFP bahwa subvarian Delta itu langka.

Kendati demikian, menurut Balloux, tampaknya turunan varian Delta tersebut tidak menimbulkan risiko yang sama dengan peningkatan penularan yang signifikan seperti galur lainnya.

Baca juga: 5 Fakta Varian Delta yang Harus Diwaspadai Ibu Hamil, Termasuk Dampaknya

 

Subvarian Delta itu ditemukan ketika Israel mulai mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan pariwisata menyusul penurunan kasus Covid-19 di Israel tersebut.

Bahkan, rencana pembukaan lockdown untuk membuka kembali akses perbatasan juga harus kandas di tengah meningkatnya kasus Covid-19 yang disebabkan oleh penularan varian Delta.

Pada akhir Agustus dan awal September, kasus Covid-19 baru di Israel mencapai 11.000 kasus per hari.

Pihak berwenang meluncurkan kampanye agresif untuk menyuntik warga dengan suntikan ketiga vaksin Pfizer-BioNTech, vaksin booster yang diyakini dapat menurunkan infeksi.

Setelah kementerian kesehatan Israel melaporkan kasus infeksi subvarian Delta, pada hari Rabu, (20/10/2021) pihak berwenang melaporkan adanya 1.487 kasus baru selama 24 jam sebelumnya.

Baca juga: CDC Ungkap Penularan Varian Delta Seperti Cacar Air, Ini Kata Epidemiolog

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com