Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal Misterius Diduga dari Alien, Ternyata Sinyal Radio Buatan

Kompas.com - 26/10/2021, 19:30 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber Nature

KOMPAS.com - Pada tahun 2019 lalu peneliti menyebutkan, bahwa ada sinyal misterius yang terdeteksi berasal dari Proxima Centauri yaitu bintang terdekat dengan matahari yang hanya berjarak 4,2 tahun cahaya, yang diduga berasal dari alien.

Namun, sinyal radio yang terdeteksi oleh teleskop di Australia ini tampaknya bukan berasal dari alien.

Hal tersebut diungkapkan para peneliti melalui laporan yang terbit di Nature Astronomy tahun 2021.

“Ini adalah interferensi (gangguan) radio buatan manusia melalui berbagai teknologi, mungkin yang berada di permukaan bumi,” jelas astronom dari University of California sekaligus penulis laporan, Sofia Sheikh seperti dilansir dari Nature, Senin (25/10/2021).

Awalnya gangguan tersebut dideteksi oleh Breakthrough ListFenomena ini tampak cukup menarik sehingga para astronom turut meneliti dan mencari asal-usulnya selama hampir satu tahun.

Ini adalah pertama kalinya data dari Breakthrough Listen mendorong peneliti mencari lebih dalam, sehingga dapat mempelajari sinyal lainnya di masa depan.

Baca juga: Sinyal Misterius Terdeteksi dari Bintang Terdekat Tata Surya, Mungkinkah Alien?

 

Sejak tahun 2016, Breakthrough Listen telah menggunakan teleskop di seluruh dunia untuk mendengarkan kemungkinan sinyal misterius itu dari makhluk asing atau alien.

Program ini telah menangkap jutaan blip radio yang tidak diketahui asalnya, hampir semuanya berasal dari interferensi radio di bumi seperti menara ponsel atau radar pesawat.

Akan tetapi, sinyal yang ditangkap pada tahun 2019 berbeda. Sinyal tersebut terdeteksi oleh teleskop radio Parkes Murriyang di Australia tenggara dan datang dari arah Proxima Centauri.

Proxima Centauri sangat menarik bagi peneliti SETI, bukan hanya karena letaknya yang dekat.

Bintang tersebut memiliki setidaknya dua planet, salah satunya mengorbit pada jarak yang tepat untuk menampung air di permukaannya yang merupakan syarat kelayakan ditinggali oleh makhluk hidup.

Sinyal misterius pertama kali ditemukan tahun lalu oleh Shane Smith, yakni peneliti magang di Breakthrough Listen.

Baca juga: Bumi Terima Sinyal Misterius dari Luar Angkasa, Terjadi Setiap 157 Hari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com