"Nabi Muhammad SAW apa bila masuk 10 hari terakhir bulan Ramadhan, mengencangkan kainnya (menjauhkan diri dari menggauli istrinya), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya" (HR. Bukhari).
Riwayat lain, dari Imam Muslim, "Rasulullah SAW bersungguh-sungguh dalam 10 hari akhir bulan SAW, hal yang tidak beliau lakukan pada bulan lainnya” (Riwayat Muslim).
Hadis ini menjadi spirit bagi kita untuk lebih semangat menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan, terutama pada 10 malam terkahir.
Bukan berarti dari awal malam Ramadhan kita lalui tanpa atau hanya sekedarnya saja beribadah. Semangat ibadah dan menghidupakan malam-malam Ramadhan menjadi dambaan setiap muslim yang ingin menggapai kemuliaan Lailatul Qadar.
Namun, jangan sampai kita hanya menghidupkan malam-malam Ramadhan pada 10 malam terakhir saja, atau dipersempit lagi dengan malam ganjilnya saja dan ada pula yang menunggu Lailatul Qadar pada malam 27 Ramadhan saja.
Bisa saja kita dapat menggapai malam itu adalah malam Lailatul Qadar, akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga tidak terjadi.
Karena, Lailatul Qadar merupakan kekuasaan dan kehendak Allah.
Jika kita selalu berjaga dan menghidupkan malam-malam Ramadhan dari awal sampai akhir dengan berbagai amal kebaikan ibadah amaliah dan maliah, maka kita bisa “memastikan” untuk mendapatkan kemuliaan dan keberkahan malam Lailatul Qadar yang lebih baik dan mulia dari 1.000 bulan setara dengan 83,33 tahun.
Jangan biarkan Ramadhan ini berlalu begitu saja tanpa amal ibadah yang lebih baik dari Ramadhan sebelumnya. Nabi Muhammad SAW mengingatkan kita, "celakalah seseorang, bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan" (HR. Tirmidzi).
Ramadhan 1443 H harus mampu menjadi madrasah yang menuntun kita menjadi pribadi yang berpredikat takwa dan senantiasa berperilaku sebagai Ibadurrahman dan mengedapankan ihsan serta berkeadaban dengan selalu menebarkan rahmatan lil’alamin bagi semesta, mudah memaafkan orang lain, mampu menahan diri dan selalu melakukan segala kebajikan serbautama (QS Al-Baqarah: 177).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.