Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ahmad Riduan Hasibuan
Kader Muda Nahdlatul Ulama

Ahmad Riduan Hasibuan adalah kader muda Nahdlatul Ulama dan mahasiswa Doktor Universitas Negeri Jakarta.

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Kompas.com - 29/03/2023, 04:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam literasi ke-Islaman, bulan Ramadhan diterima sebagai bulan terbaik yang sangat dinantikan seluruh ummat Islam tanpa terkecuali.

Pada bulan mulia ini terdapat banyak keutamaan yang menjadi spirit setiap mukmin mengoptimalisasikan kesempatan yang ada, sebagai upaya meraih predikat Taqwa.

Penilaian puasa Ramadhan menjadi urusan langsung Allah SWT dengan hambanya. Hal ini dicatatkan dalam hadits Qudsi yang biasa kita dengar di setiap kultum Ramadhan menjelang shalat tarawih: “Puasa tersebut adalah untuk-Ku, Aku sendiri yang akan membalasnya.”

Puasa Ramadhan merupakan hubungan vertikal antara hamba dan Sang Khaliq, ibadah yang dinilai langsung tanpa jeda.

Puasa menjadi ibadah pelatih keikhlasan diri, dijalankan sebulan penuh tanpa ada keinginan mendapat pujian dari siapapun.

Lewat puasa pula kita mendidik diri untuk berlaku jujur. Karena penilaian manusia bisa tertutup batas pandangan mata, tapi tidak dengan pandangan Tuhan.

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Zakat, dari “Banana Cinta” Hingga Tawa Petani Halmahera

Keutamaan lain dari puasa Ramadhan adalah melatih kedisiplinan diri saat sahur dan berbuka dengan batas batas waktu yang telah ditentukan.

Kepatuhan atas aturan itu adalah stimulus pendisiplinan diri, agar senantiasa taat dan patuh pada aturan yang berlaku dan tidak melanggar batas dan norma yang ada.

Puasa memang utamanya melatih diri untuk menahan rasa haus dan lapar serta menahan hawa nafsu hubungan suami istri di siang hari. Dijalankan dengan ikhlas, diilhami sifat ketuhanan.

Tapi lebih dari itu, dalam perfektif sosial, puasa melatih diri agar perut yang sejengkal kalaupun dalam keadaan kosong tidak menjadikan diri kita memakan yang tidak pantas untuk dimakan, walaupun dalam keadaan sembunyi.

Puasa juga melatih diri untuk peka terhadap lingkungan sosial di sekeliling kita. Bahwa ada saudara kita sesama umat manusia, yang menangis karena kemiskinannya, tidak makan berhari-hari, dan kerap kita abaikan.

Lewat puasa Ramadhan itulah kita belajar untuk peka terhadap lingkungan sosial kita, agar kita ikut berempati pada keadaan masyarakat yang hidup kekurangan dan keterbatasan.

Hamba yang berhasil dengan tuntas menjalani ritual suci puasa Ramadhan dengan semua norma dan etikanya, akan naik kelas menjadi muttaqin.

Admistrasi Kepekaan Sosial

Beberapa hari terakhir ramai tanggapan terkait arahan Presiden Jokowi yang melarang pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan kementerian/lembaga, menggelar acara buka bersama.

Baca juga: Jokowi Minta Anggaran Buka Bersama Pemerintah Dialihkan untuk Santuni Fakir Miskin hingga Yatim Piatu

Dalam prinsip pendidikan Ramadhan, arahan ini adalah pengadministrasian kepekaan sosial yang dimulai dari kepekaan seorang pemimpin dan aparaturnya, terhadap rakyat dan umatnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com