Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Kompas.com - 21/03/2024, 17:10 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Di tengah gurun kehidupan yang gersang, bulan suci Ramadhan tiba sebagai oasis. Ramadhan menawarkan kesempatan untuk mengisi ulang sumur-sumur jiwa yang kering.

Dalam diam dan ketenangan yang "dipaksakan" oleh keharusan menahan diri dari keinginan duniawi, kita diajak untuk melepaskan segala bentuk belenggu yang mengikat. Belenggu yang berupa keinginan, amarah, dengki, dan semua yang merantai jiwa pada dunia fana ini.

Baca juga: Melihat Tradisi Roah, Perekat Rasa Persaudaraan Masyarakat Sasak Saat Ramadhan

Dari proses melepaskan inilah, kekosongan diri tercipta. Bukan kekosongan yang hampa. Tapi kekosongan yang memungkinkan ruang bagi cahaya spiritual untuk masuk dan mengisi.

Dalam kekosongan ini, jiwa pun menjadi layar putih; siap untuk diwarnai oleh keindahan nilai-nilai Ilahi.

Dalam kekosongan yang dijalani selama puasa, tumbuhlah ketulusan. Ketulusan dalam berdoa, bertindak, dan berinteraksi dengan sesama.

Baca juga: Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Puasa mengajarkan bahwa pertemanan yang sejati tidak dibangun atas dasar kepentingan semata, melainkan atas dasar pengertian dan empati yang mendalam. Ketulusan inilah yang memperkuat ikatan antarmanusia, menciptakan harmoni, dan kedamaian.

Ketulusan membawa kita pada kemampuan untuk memafkan. Baik diri sendiri maupun orang lain. Itu akan kita alami di Idul Fitri nanti.

Baca juga: Tradisi Unik di Makam Mbah Priok, Pedagang Tak Pernah Tutup Warung Meski Tidak Berjualan

Memaafkan adalah puncak dari kasih sayang. Sebuah proses pembebasan dari beban dan  dendam yang menyesakkan dada. Dalam memaafkan, kita melepaskan diri dari siklus rasa sakit dan membuka pintu menuju pemulihan dan pembaharuan.

Proses memaafkan ini membangkitkan kesadaran. Sebuah penyadaran akan esensi sejati dan dunia di sekeliling kita.

Kesadaran bahwa kita adalah bagian dari kesatuan yang lebih besar dan bahwa setiap tindakan memiliki dampak yang meluas jauh di luar diri sendiri. Kesadaran ini mengajarkan untuk hidup dengan lebih bertanggung jawab, lebih berempati, dan lebih berhati-hati dalam setiap langkah.

Dan dari sini, terciptalah kebahagiaan. Bukan kebahagiaan yang bersifat sementara.

Melainkan kebahagiaan yang bersumber dari kedamaian batin, ketenangan jiwa, dan kepuasan akan kehidupan yang dijalani dengan penuh makna.

Ilustrasi Ramadhan, ibadah, Al Quran.UNSPLASH/ALI BURHAN Ilustrasi Ramadhan, ibadah, Al Quran.

Ramadhan dan transformasi diri

Esensi puasa Ramadhan, dengan demikian, adalah tentang transformasi diri.

Melepaskan diri dari segala yang mengikat, lalu memasuki kekosongan yang memungkinkan jiwa untuk diisi dengan cahaya kebaikan, membangun ketulusan dalam setiap interaksi, memaafkan sebagai puncak kasih sayang, mencapai kesadaran yang mendalam, hingga akhirnya menemukan kebahagiaan sejati.

Baca juga: Mengenal Tradisi Takjil Gulai Kambing di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, Awalnya untuk Syiar Penyebaran Islam

Puasa mengajarkan bahwa untuk mencapai kebahagiaan, kita harus melalui proses perbaikan diri yang tak hanya terbatas pada aspek fisik, tapi juga pada aspek spiritual dan emosional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com