KOMPAS.com - Kabar Dunia Sepekan kali ini mencakup berita insiden guncangan kuat LATAM Airlines yang melukai 50 orang dan demo ribuan dokter muda di Korea Selatan.
Sementara itu, Putri Wales Kate Middleton meminta maaf atas foto resminya yang diedit, kemudian UU Kewarganegaraan Baru India dinilai mendiskriminasi agama tertentu.
Berikut adalah rangkuman Kabar Dunia Sepekan sepanjang Senin (11/3/2024) hingga Minggu (17/3/2024).
Baca juga: Datangi PM Israel, Kanselir Jerman Serukan Kesepakatan Gencatan Senjata Jangka Panjang
Setidaknya 50 orang cedera setelah pesawat LATAM Airlines mengalami masalah teknis.
Insiden tersebut terjadi pada Senin (11/3/2024) dalam penerbangan dari Sydney ke Auckland.
Pihak LATAM Airlines mengatakan kepada media New Zealand Herald bahwa masalah teknis menimbulkan "guncangan kuat" tiba-tiba di dalam pesawat.
Baca selengkapnya di sini.
Kate Middleton pada Senin (11/3/2024) meminta maaf dan mengakui telah mengedit foto resmi dirinya yang dirilis oleh Istana Kensington.
Sebelumnya, berbagai media internasional terkemuka pada Minggu (10/3/2024) mencabut kembali foto Kate Middleton, setelah ditemukan kejanggalan pada foto itu hingga memunculkan keraguan atas keaslian foto.
Kantor berita AFP, Getty, Associated Press (AP), dan Reuters semuanya memiliki kebijakan tentang pendistribusian foto yang dimanipulasi, dan pada akhirnya mencabut foto tersebut.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Mengapa Foto Hari Ibu Putri Wales (Kate Middleton) Jadi Masalah?
Kementerian Dalam Negeri India mengatakan, pihaknya memberlakukan undang-undang kewarganegaraan yang menurut para kritikus mendiskriminasi umat Islam.
UU Kewarganegaraan diberlakukan hanya beberapa minggu sebelum negara dengan populasi terbesar di dunia itu mengadakan pemilihan umum.
Meskipun undang-undang tersebut disahkan pada Desember 2019, penerapannya tertunda setelah terjadinya protes yang meluas dan kekerasan mematikan yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Baca selengkapnya di sini.
Menteri Kesehatan Korea Selatan Cho Kyoo-hong pada Selasa (12/3/2024) memperingatkan, adanya ancaman terhadap nyawa pasien setelah ada potensi jumlah dokter yang mogok kerja akan bertambah.
Sebelumnya, para profesor dari fakultas kedokteran di salah satu universitas ternama di Jepang menyatakan akan mengundurkan diri secara massal minggu depan, kecuali jika pemerintah menemukan "terobosan yang masuk akal" untuk mengakhiri kebuntuan.
Seperti diketahui, sudah ada hampir 12.000 dokter junior atau magang yang memutuskan untuk mogok kerja sebagai bentuk protes atas rencana pemerintah meningkatkan jumlah dokter secara drastis.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Krisis Dokter Korea Selatan, Ada Apa Sebenarnya?
Kepolisian Israel mengatakan, akan mengerahkan ribuan petugas ke Kota Tua Yerusalem untuk berjaga menjelang pelaksanaan shalat Jumat pertama Ramadhan di Masjid Al Aqsa.
"Kami siap untuk shalat Jumat dengan lebih banyak polisi. Ribuan dari mereka akan berada di area Temple Mount," kata Juru bicara Kepolisian Israel Mirit ben Mayor kepada para wartawan, menggunakan nama Yahudi untuk situs Masjid Al-Aqsa.
Ia mengatakan, sejak awal Ramadhan pada Senin (11/3/2024), Israel telah mengerahkan ratusan polisi di Kota Tua di Yerusalem.
Baca selengkapnya di sini.
Paul Alexander, penyintas polio yang dikenal sebagai "pria dalam paru-paru besi", meninggal dunia pada usia 78 tahun.
Ia terjangkit polio pada 1952 ketika berusia enam tahun, menyebabkan dirinya lumpuh dari leher ke bawah.
Penyakit ini membuatnya tak bisa bernapas sendiri sehingga dokter memasukkannya ke silinder logam. Di sanalah Paul menghabiskan sisa hidupnya.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Bom Termobarik Rusia Bisa Menguapkan Manusia dan Pecahkan Paru-paru, Sudah Dipakai di Ukraina?
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) meloloskan rancangan undang-undang (RUU) untuk melarang media sosial TikTok di "Negeri Paman Sam".
RUU ini mendapat dukungan besar dari kedua partai, 352 berbanding 65 suara, dan sekarang akan diajukan ke Senat yang beranggotakan 100 orang.
Sementara itu. Presiden AS Joe Biden akan menandatangani RUU ini menjadi undang-undang jika sudah ada di mejanya.
Baca selengkapnya di sini.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menilai laporan tentang 10 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi tentara bayaran Ukraina perlu didalami lebih lanjut.
"Informasi tersebut perlu didalami lebih lanjut," kata Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhamad Iqbal melalui keterangannya di Jakarta pada Jumat (15/3/2024).
Selain perlunya pendalaman lebih lanjut, Lalu juga menyarankan kepada awak media untuk mengkonfirmasi kebenaran data tersebut kepada Rusia.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Cerita WNI Puasa di Australia, Hampir Pingsan Saking Panasnya
Presiden Rusia Vladimir Putin nyaris tak memiliki pesaing di pemilihan presiden atau pilpres Rusia 2024 pada 15-17 Maret.
Pemungutan suara di "Negeri Beruang Merah" ini dijaga ketat oleh petugas, dan tidak diperbolehkan adanya kritik publik terhadap Putin atau perang di Ukraina.
Musuh politik terberat Putin yaitu Alexei Navalny meninggal di penjara Arktik bulan lalu, sedangkan para oposisi lainnya dipenjara atau diasingkan.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.