Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Warga Malaysia Banyak Kerja di Singapura | AS Veto DK PBB

Kompas.com - 22/02/2024, 07:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Berita tentang warga Malaysia ramai-ramai kerja di Singapura dan Brunei Darussalam memuncaki daftar artikel Populer Global hari ini.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

Kemudian, rudal Korea Utara yang ditemukan di Ukraina berisi komponen dari AS dan Eropa.

Baca juga: Pria India Ini Meninggal Saat Jalani Operasi Perbaikan Senyum Jelang Pernikahan

Berikut adalah rangkuman artikel-artikel Populer Global sepanjang Rabu (21/2/2024) hingga Kamis (22/2/2024) pagi.

1. Warga Malaysia Ramai-ramai Kerja ke Singapura dan Brunei, Bisa Hasilkan Rp 208 Juta Per Bulan

Menurut laporan resmi dari Departemen Statistik Malaysia, banyak warga "Negeri Jiran" yang memutuskan untuk bekerja di Singapura dan Brunei Darussalam.

Disebutkan bahwa salah satu alasannya yakni karena tawaran upah di sana lebih tinggi daripada di dalam negeri Malaysia.

Bahkan, menurut survei yang dilakukan Departemen Statistik Malaysia, ada warga yang bisa memperoleh penghasilan 64.000 ringgit Malaysia (sekitar Rp 208 juta) per bulan.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Kisruh Mogok Kerja Ribuan Dokter di Korea Selatan

2. AS Veto Resolusi DK PBB yang Serukan Gencatan Senjata Segera di Gaza, Tuai Kecaman Sekutu

Amerika Serikat pada Selasa (20/2/2024) memveto resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

Washington diketahui telah mengedarkan rancangan resolusi alternatifnya sendiri menjelang pemungutan suara.

Tidak seperti upaya AS sebelumnya, versi tersebut memang memuat kata "gencatan senjata". Namun, di situ tidak ada seruan gencatan senjaga untuk segera diberlakukan.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Kata Hamas soal AS Veto Resolusi DK PBB yang Serukan Gencatan Senjata Segera

3. Rudal Korea Utara yang Ditemukan di Ukraina Berisi Komponen dari AS dan Eropa

Sisa-sisa rudal balistik Korea Utara yang ditemukan di Ukraina berisi komponen dari perusahaan yang berkantor pusat di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, kata organisasi pelacak senjata CAR (Conflict Armament Research).

Laporan CAR menunjukkan, Korea Utara masih bisa mendapat komponen-komponen senjata dari Barat meski terjerat sanksi berat, bahkan senjata itu dipakai Rusia dalam perang di Ukraina.

"Rudal balistik yang diproduksi oleh Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) dan ditemukan di Ukraina mencakup lebih dari 290 komponen elektronik non-domestik,” kata CAR, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Roket China Gagal Terbang, SpaceX Raup Untung di Indonesia

4. Kronologi Brasil-Israel Bersitegang soal Gaza

Brasil dan Israel tengah menghadapi perselisihan diplomatik terkait konflik Gaza.

Hal itu bermula ketika Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva pada Minggu (18/2/2024) membandingkan kampanye militer Israel di Gaza dengan Holocaust yang dilakukan Nazi Jerman selama Perang Dunia II.

Lula mengatakan bahwa Israel melakukan genosida terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Keakraban Putin dan Kim Jong Un, Diberi Mobil Mewah Tanpa Syarat

5. Sewa Apartemen Mahal, Mahasiswa Ini Pilih Pulang Pergi Naik Pesawat ke Kampus

Seorang mahasiswa University of British Columbia (UBC) menjadi perhatian setelah mengungkapkan bahwa ia terbang ke kampusnya dua kali seminggu untuk menghindari pembayaran uang sewa.

Tim Chen, penduduk Calgary, menjelaskan bahwa memilih penerbangan ke kelasnya lebih hemat daripada membayar sewa bulanan di Vancouver.

Dengan biaya sekitar 150 dollar AS (Rp 2,34 juta) per penerbangan pulang-pergi, ia menghabiskan hampir 1.200 dollar AS (Rp 18,77 juta) per bulan untuk penerbangan.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Ibunda Navalny pada Putin: Biarkan Saya Melihat Jenazah Anak Saya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com