Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2023, 10:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Parlemen Ukraina pada Rabu (6/9/2023) menyetujui Rustem Umerov sebagai Menteri Pertahanan yang baru untuk menggantikan Oleksiy Reznikov.

Umerov dalam komentar pertamanya sebagai Menhan Ukraina berjanji merebut kembali seluruh wilayah yang diduduki militer Rusia.

“Saya akan melakukan segala yang mungkin dan tidak mungkin demi kemenangan Ukraina--ketika kita membebaskan setiap sentimeter negara kita dan semua rakyat kita,” kata Umerov di media sosial, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Menlu AS ke Ukraina, Beri Bantuan Rp 15,34 Triliun untuk Perang

“Kami akan mengembalikan kehidupan normal dan bermartabat di kota-kota Ukraina, yang sayangnya untuk sementara diduduki. Kami tahu masyarakat di sana sedang menunggu kami,” tambahnya.

Penunjukan pria berusia 41 tahun itu menandai perubahan signifikan bagi Ukraina setelah 1,5 tahun invasi Rusia, dan skandal korupsi di Kementerian Pertahanan.

Anggota parlemen senior Yaroslav Zheleznyak mengatakan di media sosial, 338 dari 360 anggota parlemen yang hadir memberikan suara mendukung pencalonan Umerov.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mencalonkan Umerov sebagai pendekatan baru di kementerian pertahanan Ukraina.

Adapun Perdana Menteri Ukraina Denys Shmygal mendesak Umerov segera melakukan perubahan di Kemenhan.

“Kami berharap menteri baru segera mulai bekerja dan melanjutkan reformasi sektor pertahanan yang telah dimulai,” kata Shmygal mengonfirmasi penunjukan tersebut.

Baca juga:

Sebagai mantan pengusaha, Umerov ikut serta dalam negosiasi pertukaran tahanan dan pembicaraan kesepakatan biji-bijian.

“Ini adalah jabatan tertinggi di negara yang pernah dipegang oleh orang Tatar (dari Crimea),” kata Sergiy Leshchenko, penasihat administrasi kepresidenan, kepada AFP.

Mayoritas orang-orang Tatar di Crimea menentang aneksasi semenanjung tersebut oleh Rusia pada 2014.

Umerov dikenal memiliki hubungan baik dengan Turkiye, fasih berbahasa Turkiye, dan sedikit bisa bahasa Arab serta Inggris.

Baca juga: Kuba Selidiki Dugaan Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia di Ukraina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-652 Serangan Rusia ke Ukraina: Pilpres Rusia Digelar 17 Maret | Produksi Senjata AS Pindah ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-652 Serangan Rusia ke Ukraina: Pilpres Rusia Digelar 17 Maret | Produksi Senjata AS Pindah ke Ukraina

Global
Peran Besar Inggris dalam Membangun Singapura Jadi Kota Metropolitan

Peran Besar Inggris dalam Membangun Singapura Jadi Kota Metropolitan

Internasional
6 Poin Perkembangan Terkini Perang Israel-Hamas

6 Poin Perkembangan Terkini Perang Israel-Hamas

Global
Beredar Video Tentara Israel Tembak Pria Difabel Palestina di Tepi Barat

Beredar Video Tentara Israel Tembak Pria Difabel Palestina di Tepi Barat

Global
Venezuela dan Guyana Bersitegang Terkait Sengkela Wilayah, Sejumlah Negara Khawatir

Venezuela dan Guyana Bersitegang Terkait Sengkela Wilayah, Sejumlah Negara Khawatir

Global
Pasukan Israel Gempur Gaza Selatan, Warga Sipil: Tak Ada Tempat Aman

Pasukan Israel Gempur Gaza Selatan, Warga Sipil: Tak Ada Tempat Aman

Global
Biden Telepon Netanyahu, Tekankan Perlindungan Warga Sipil di Gaza

Biden Telepon Netanyahu, Tekankan Perlindungan Warga Sipil di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Penembakan Kampus Las Vegas | UNESCO Masukkan Buka Puasa

[POPULER GLOBAL] Penembakan Kampus Las Vegas | UNESCO Masukkan Buka Puasa

Global
Meta Mulai Mengenkripsi Pesan Sepenuhnya di Facebook dan Instagram

Meta Mulai Mengenkripsi Pesan Sepenuhnya di Facebook dan Instagram

Global
Boris Johnson Meminta Maaf pada Keluarga Korban Covid-19 Inggris

Boris Johnson Meminta Maaf pada Keluarga Korban Covid-19 Inggris

Global
Taylor Swift Dinobatkan sebagai Tokoh Tahun Ini Versi Majalah Time

Taylor Swift Dinobatkan sebagai Tokoh Tahun Ini Versi Majalah Time

Global
2 Bulan Perang Israel-Hamas, 16.248 Warga Palestina Tewas, DK PBB Tak Juga Ambil Tindakan

2 Bulan Perang Israel-Hamas, 16.248 Warga Palestina Tewas, DK PBB Tak Juga Ambil Tindakan

Global
Singapura dan China Merencanakan Kebijakan Bebas Visa Bersama Selama 30 Hari

Singapura dan China Merencanakan Kebijakan Bebas Visa Bersama Selama 30 Hari

Global
Pemerintah Tak Dikenal Dilaporkan Memata-matai Pengguna Apple dan Google Lewat Notifikasi Push

Pemerintah Tak Dikenal Dilaporkan Memata-matai Pengguna Apple dan Google Lewat Notifikasi Push

Global
Menilik Seberapa Sukses Proyek Belt and Road Initiative China

Menilik Seberapa Sukses Proyek Belt and Road Initiative China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com