Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twitter Ancam Tindak Hukum Threads, Ini Alasannya

Kompas.com - 07/07/2023, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Twitter telah mengancam tindakan hukum terhadap Meta atas aplikasi berbasis teks barunya yang disebut Threads.

Dalam surat hari Rabu (5/7/2023) yang ditujukan kepada CEO Meta Mark Zuckerberg, Alex Spiro, seorang pengacara yang mewakili Twitter, menuduh Meta secara tidak sah menggunakan rahasia dagang Twitter dan kekayaan intelektual lainnya.

Mereka menuduh Meta sengaja mempekerjakan mantan karyawan Twitter untuk membuat aplikasi peniru.

Baca juga: Tantangan dan Masalah Privasi Threads, Saingan Baru Twitter

Dilansir dari Associated Press, sejak meluncurkan Threads Rabu malam, aplikasi baru Meta telah mengumpulkan puluhan juta pendaftar.

Aplikasi, yang dibuat oleh tim Instagram perusahaan, hadir pada saat banyak orang mencari alternatif Twitter untuk menghindari pengawasan ketat Elon Musk atas platform tersebut sejak mengakuisisinya tahun lalu seharga 44 miliar dollar AS.

Juru bicara Meta Andy Stone menanggapi laporan surat Spiro di Threads.

Dia menulis bahwa tidak ada seorang pun di tim teknik Threads yang merupakan mantan karyawan Twitter.

Dalam surat tersebut, Spiro mengatakan bahwa Twitter bermaksud untuk menegakkan hak kekayaan intelektualnya secara ketat.

Dia juga mencatat hak perusahaan untuk mencari solusi perdata atau ganti rugi.

Sementara pemilik Twitter Elon Musk belum secara langsung mencuit tentang kemungkinan tindakan hukum, tetapi dia telah menjawab beberapa tanggapan tajam tentang peluncuran Threads.

Baca juga: Elon Musk Berlakukan Batasan Baru Twitter

Pemilik Twitter menanggapi satu tweet yang menyebut bahwa aplikasi Meta dibangun sebagian besar melalui penggunaan fungsi salin dan tempel, dengan emoji tertawa.

CEO Twitter Linda Yaccarino juga tidak secara terbuka mengomentari surat itu, tetapi tampaknya membahas peluncuran Threads dalam tweet hari Kamis.

"Kami sering ditiru, tapi komunitas Twitter tidak pernah bisa ditiru," tulis Yaccarino.

Baca juga: Jack Dorsey: India, Turkiye, dan Nigeria Sempat Ancam Menutup Twitter

Namun, beberapa analis mengatakan aplikasi baru Meta bisa menjadi ancaman yang signifikan untuk Twitter.

Mereka merujuk pada kegembiraan seputar peluncuran Threads dan jumlah unduhan yang mengesankan sejauh ini.

Aplikasi baru Meta, seperti diketahui, juga menimbulkan masalah privasi data.

Baca juga: Profil Linda Yaccarino, CEO Baru Twitter

Threads yang diluncurkan di lebih dari 100 negara pada hari Rabu tidak tersedia di Uni Eropa, yang memiliki aturan privasi data yang ketat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Global
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Global
Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Global
Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Global
Israel Dilaporkan Telah 8 Kali Menyerang Kelompok Bantuan di Gaza Sejak Oktober

Israel Dilaporkan Telah 8 Kali Menyerang Kelompok Bantuan di Gaza Sejak Oktober

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com