Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Kompas.com - 15/05/2024, 07:02 WIB
Nabilla Tashandra,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

SEOUL, KOMPAS.com - Pemegang paspor Indonesia yang  hendak berkunjung ke Korea Selatan kini masih perlu mengajukan visa kunjungan, kecuali ke Pulau Jeju.

Hal ini kerap menjadi pertanyaan sejumlah pihak, mengapa Indonesia tak kunjung mendapatkan bebas visa kunjungan ke Negeri Ginseng.

Terkait hal tersebut, Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Seoul, Teuku Zulkaryadi menyebutkan, setidaknya ada dua alasan mengapa hingga saat ini pemegang paspor Indonesia belum mendapatkan bebas visa untuk mengunjungi Korea Selatan.

Baca juga: Korea Selatan Berencana Bebaskan Biaya Visa Elektronik untuk Turis Indonesia

Berikut ulasannya:

Alasan ke Korea Selatan belum bebas visa

1. Asas resiprokal

Meski sudah pernah menyampaikan akan mendorong bebas visa untuk pemegang paspor Indonesia ke Korea Selatan, tetapi permintaan ini belum secara resmi diajukan.

Hal ini mempertimbangkan asas resiprokal atau timbal balik.

Adapun saat ini, pemegang paspor Korea Selatan hanya perlu mengajukan Visa on Arrival (VoA) untuk berkunjung ke Indonesia.

Yadi mengungkapkan, status VoA sebagai ijin keluar-masuk sebuah negara masih satu tingkat di bawah bebas visa.

Adapun VoA memungkinkan pemegang paspor Korea Selatan berada di Indonesia untuk keperluan wisata, seperti liburan, kunjungan pemerintah, rapat bisnis, dan transit, selama maksimal 30 hari, seperti dilansir dari situs Kementerian Luar Negeri RI.

Baca juga: Korea Selatan Luncurkan Visa Digital Nomad Baru per Januari 2024

"Jadi (kalau) kita minta visa free kunjungan singkat, mereka juga minta visa free untuk warga negara Korea Selatan," ujar Yadi di KBRI Seoul, Selasa (14/5/2024).

"Kami masih koordinasi dengan pemerintah pusat di Indonesia karena dampaknya biasanya adalah resiprositas," sambungnya.

Di sisi lain, Indonesia tidak bisa meminta VoA kepada Korea Selatan karena memang kebjakan tersebut tidak mereka berlakukan.

"Ini masih perdebatan. Kenapa mereka enggak kasih, ya kaena mereka tidak punya policy-nya," lanjut Yadi.

2. Isu pekeja migran ilegal

Isu pekerja migran Indonesia (PMI) di Korea Selatan juga menjadi pertimbangan lainnya.

Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Seoul Teuku Zulkaryadi (batik merah) di KBRI Seoul, Selasa (14/5/2024).KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Seoul Teuku Zulkaryadi (batik merah) di KBRI Seoul, Selasa (14/5/2024).

Yadi menyebutkan, dari total sekitar 50.000 PMI, ada sekitar 10.000 yang ilegal. Secara persentase, angkanya dianggap besar jika dibandingkan dengan beberapa negara, seperti China dan Vietnam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng Mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng Mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

Global
Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com