Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Catat Tingkat Kelahiran Terendah, Pemerintah Kucurkan Rp372 Triliun

Kompas.com - 02/06/2023, 17:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

TOKYO, KOMPAS.com – Tingkat kelahiran di Jepang menurun untuk tahun ketujuh berturut-turut pada 2022 dan mencapai rekor terendah.

Kondisi ini diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Jepang pada Jumat (2/6/2023), menggarisbawahi kekhawatiran negara itu akan populasi yang menyusut dan menua dengan cepat.

Kementerian Kesehatan Jepang mencatat, temuan terbaru terkait angka fertilitas atau rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan selama hidupnya adalah 1,2565.

Baca juga: Korut Luncurkan Satelit Luar Angkasa, Korsel dan Jepang Keluarkan Peringatan Evakuasi

Sebagaimana dikutip dari Reuters, angka fertilitas Jepang pada 2022 ini berada di level terendah ketimbang 2005 yakni 1,2601.

Angka itu pun jauh di bawah level 2,07 yang diperlukan untuk mempertahankan populasi yang stabil di “Negeri Samurai”.

Pemerintah gelontorkan dana besar

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah menjadikan penurunan angka kelahiran di negaranya sebagai prioritas utama.

Meski memiliki tingkat utang yang tinggi, Pemerintah Jepang berencana mengalokasikan pengeluaran sebesar 3,5 triliun yen (sekitar 25 miliar dollar AS atau Rp372 triliun) setahun untuk perawatan anak dan langkah-langkah lain untuk mendukung orang tua.

“Populasi kaum muda akan mulai menurun drastis pada tahun 2030-an. Jangka waktu hingga saat itu adalah kesempatan terakhir kita untuk membalikkan tren penurunan kelahiran,” ujarnya saat mengunjungi fasilitas penitipan anak belum lama ini.

Baca juga: Jepang Resesi Seks, Sekolah Tutup karena Kekurangan Murid

Pandemi Covid-19 telah memperburuk tantangan demografis Jepang.

Pandemi telah membuat lebih sedikit pernikahan yang berkontribusi pada lebih sedikit kelahiran. Selain itu, Covid-19 ikut bertanggung jawab atas lebih banyak kematian di Jepang.

Jumlah bayi baru lahir di Jepang tercatat turun 5 persen menjadi 770.747 pada tahun lalu, angka terendah baru. Sementara, jumlah kematian melonjak 9 persen lebih tinggi ke rekor 1,57 juta.

Data pemerintah menunjukkan, lebih dari 47.000 kematian di Jepang pada tahun lalu adalah disebabkan oleh pandemi virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com