Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2023, 16:31 WIB
Ericssen,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Hubungan antara Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhir-akhir ini menjadi sorotan.

Terbaru, surat kabar terkemuka Singapura The Straita Times menerbitkan berita pada Kamis  (1/6/2023) sore mengenai memburuknya hubungan kedua politisi PDIP itu.

Isu keretakan ini dilaporkan disebabkan karena deklarasi pencapresan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo oleh PDIP pada 21 April lalu.

Baca juga: Media Asing: Pencabutan Larangan Ekspor Pasir Laut Indonesia Untungkan Singapura

Jokowi kecewa karena hampir tidak dilibatkan

Politisi senior PDIP yang menolak disebutkan namanya menyampaikan kepada The Straits Times bahwa Jokowi sangat kecewa karena hampir tidak dilibatkan oleh Megawati dalam keputusan pemilihan Ganjar sebagai capres.

Jokowi disebutkan sangat terkejut tidak menyangka deklarasi pencapresan Ganjar dilakukan pada 21 April.

Sumber kedua, seorang politisi yang berbicara kepada The Straits Times dengan syarat anonim, menyampaikan kedongkolan Jokowi semakin meninggi setelah dua nama yang disodorkannya sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ganjar ditanggapi dengan dingin oleh Megawati.

Adapun kedua calon kuat cawapres itu adalah Menteri Pariwisata Sandiaga Uno dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Sandiaga diberitakan memainkan peranan penting dalam kemenangan Bobby Nasution, menantu Jokowi pada pemilihan Walikota Medan pada Desember 2020.

Sementars itu, keluarga Thohir adalah pendonor dana utama kampanye Jokowi pada pemilihan presiden (pilpres) 2019.

Baca juga: Media Asing Sebar Kabar Bali Usul Cabut Visa on Arrival untuk Warga Rusia dan Ukraina

Politisi itu menyebut kekecewaan Jokowi membuatnya saat ini mempertimbangkan untuk mendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi suksesornya pada pilpres 2024.

Dilaporkan, Jokowi juga telah berdiskusi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengenai nama capres yang akan didukung. Adapun Golkar saat ini sedang bermanuver mempertimbangkan mendukung Prabowo.

Juru Bicara Golkar Nurul Arifin menyampaikan kepada The Straits Times bahwa partai beringin tidak punya komentar tambahan terhadap isu itu.

Tetapi, Megawati juga diberitakan menyampaikan kegusarannya terhadap Jokowi yang menurutnya adalah petugas partai.

“Ibu menilai Presiden terlalu banyak mencampuri urusan internal partai yang bukan bagian dari kewenangannya” tutur politisi senior PDIP itu merujuk Megawati dengan panggilan Ibu.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan tenaga ahli Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin tidak merespons ketika dimintai komentarnya oleh The Straits Times.

Baca juga: 3 Media Asing Beritakan Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com