TEHERAN, KOMPAS.com - Dua perempuan di Iran disiram yoghurt di sebuah toko oleh seorang pria yang melihat mereka tak memakai jilbab atau tak menutupi rambut sepenuhnya.
Rekaman CCTV "serangan yoghurt" yang diyakini terjadi di Kota Shandiz tersebut telah tersebar luas di media sosial.
Sebagai tanggapan atas video yang viral itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi menegaskan bahwa jilbab adalah hukum di Iran.
Baca juga: Pejabat Iran Akhirnya Mengaku Ratusan Orang Tewas dalam Kerusuhan Pasca-kematian Mahsa Amini
Video menunjukkan seorang pria dengan kemeja kotak-kotak terlihat mengambil sewadah yoghurt dan menyiramkannya ke kepala dua perempuan yang sama-sama berada di sebuah toko.
Aksi pria itu langsung dihadang oleh pria lain yang kemudian mendorongnya keluar dari toko.
Diberitakan Sky News pada Sabtu (1/4/2023), pria pelaku penyiraman yoghurt ke kepala dua perempuan itu telah ditangkap.
Pria tersebut dianggap telah menghina perempuan, menimbulkan kekacauan publik, dan melakukan promosi kebajikan secara tidak konvensional.
Namun, menurut otoritas kehakiman setempat, kedua perempuan itu juga ditangkap karena tidak menutupi rambut mereka.
Pihak berwenang mengatakan pemilik toko susu, yang menghadapi penyerang, juga telah diperingatkan.
Laporan di media sosial menunjukkan tokonya telah ditutup.
Baca juga: Iran Umumkan Hukuman Mati Pertama Terkait Protes Kematian Mahsa Amini
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.