Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Tangkap 100 Orang Lebih terkait Misteri Keracunan Ribuan Siswa Perempuan

Kompas.com - 12/03/2023, 21:13 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,IRNA

TEHERAN, KOMPAS.com - Otoritas Iran mengumumkan telah menangkap lebih dari 100 orang secara nasional atas misteri peracunan ribuan siswi.

Iran menuduh para tersangka mungkin memiliki hubungan dengan kelompok "musuh".

Sejak akhir November 2022, Iran telah dihadapkan pada rentetan kasus keracunan yang dialami para siswi perempuan.

Baca juga: Iran Tangkap Tersangka Kasus Keracunan 5.000 Anak Sekolah

Mereka yang menjadi korban antara lain mengalami pingsan, mual, sesak napas, dan gejala lainnya setelah melaporkan bau tidak sedap di lingkungan sekolah.

Beberapa siswi bahkan sampai dirawat di rumah sakit.

Pada Sabtu (11/3/2023) malam, media pemerintah Iran, IRNA, melaporkan bahwa Kementerian Dalam Negeri Iran telah mengumumkan penangkapan atas dugaan serangan racun di lebih dari 200 sekolah, yang sudah memicu ketakutan dan kemarahan di kalangan siswa dan para orang tua.

"Lebih dari 100 orang yang bertanggung jawab atas insiden sekolah baru-baru ini telah diidentifikasi, ditangkap, dan diselidiki," ungkap Kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Dalam Negeri Iran mengungkap, di antara mereka yang ditangkap adalah orang-orang dengan motif permusuhan dan dengan tujuan menanamkan teror pada masyarakat, siswa, serta menutup sekolah.

"Untungnya, dari pertengahan minggu lalu hingga hari ini, jumlah insiden di sekolah menurun secara signifikan, dan tidak ada laporan siswa yang sakit," ujar Kementerian itu, sebagaimana dikutip dari AFP.

Baca juga: 5.000 Anak Sekolah di Iran Keracunan, Mayoritas Perempuan

Pernyataan tersebut merujuk pada kemungkinan hubungan aksi peracunan dengan Mujahidin Rakyat Iran atau Mujahidin-e-Khalq (MEK).

MEK adalah kelompok oposisi Iran di pengasingan yang berbasis di Albania.

Kelompok ini dianggap Teheran sebagai organisasi teroris. 

"Penyelidikan terhadap orang-orang kriminal ini, termasuk penemuan kemungkinan hubungan mereka dengan organisasi teroris seperti MEK dan lainnya, sedang berlangsung," lapor IRNA.

Kasus peracunan siswi di Iran tercatat terjadi setelah dua bulan protes kematian Mahsa Amini pecah.

Mahsa Amini adalah perempuan etnis Kurdi yang diduga ditangkap karena tak memakai hijab dengan benar.

Iran menyalahkan protes itu pada kekuatan musuh di luar negeri yang terkait dengan Amerika Serikat, Israel, dan sekutu mereka.

Baca juga: 1.000 Siswi Iran Sakit Setelah Sengaja Diracun, Khamenei Marah

Menurut penghitungan resmi Pemerintah Iran terbaru, ada lebih dari 5.000 siswa yang  terkena dampak peracunan. Mereka tersebar di sekitar 230 sekolah yang berada di 25 provinsi Iran.

Kementerian Dalam Negeri Iran mengatakan penangkapan dilakukan di provinsi Teheran, Qom dan Gilan di utara, Razavi Khorasan di timur laut, Azerbaijan Barat, Azerbaijan Timur dan Zanjan di barat laut, Kurdistan dan Hamadan di barat, Khuzestan di barat daya, dan Fars di Selatan.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei pada Senin lalu telah menyerukan para pelaku kejahatan itu tak termaafkan dan harus dilacak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com