Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.000 Anak Sekolah di Iran Keracunan, Mayoritas Perempuan

Kompas.com - 07/03/2023, 21:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS;com - Kasus anak sekolah keracunan di Iran telah mencapai lebih dari 5.000 murid sejak akhir November 2022, yang sebagian besar adalah perempuan.

Misteri kasus keracunan anak sekolah tersebut memicu gelombang amarah masyarakat dan tuntutan tindakan dari pihak berwenang.

Keracunan ratusan murid ini juga memicu kekhawatiran internasional dan seruan dari negara Barat untuk menggelar penyelidikan independen.

Baca juga: 650 Siswi di Iran Diracun, Diduga agar Tak Bisa Sekolah

Apalagi, karena kasus pertama dilaporkan tak lama setelah dimulainya demo nasional yang dipicu kematian Mahsa Amini (22), perempuan yang ditangkap polisi moral karena diduga melanggar aturan ketat berpakaian untuk wanita Iran.

Puluhan sekolah melaporkan kasus keracunan, dengan gejala murid mulai dari sesak napas hingga mual dan vertigo setelah melaporkan bau tidak sedap di lingkungan sekolah. Beberapa murid dirawat di rumah sakit.

"25 provinsi dan sekitar 230 sekolah terkena dampaknya, dan lebih dari 5.000 anak perempuan dan laki-laki diracuni," kata Mohammad-Hassan Asafari, anggota komite pencari fakta dari parlemen, kepada kantor berita ISNA pada Senin (6/3/2023).

"Berbagai tes sedang dilakukan untuk mengidentifikasi jenis dan penyebab keracunan. Sejauh ini, belum ada informasi spesifik mengenai jenis racun yang digunakan," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Senin (6/3/2023) menyebut kasus keracunan ini sebagai kejahatan yang tak termaafkan, dan memerintahkan agar pelakunya benar-benar dilacak.

Sementara itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi pekan lalu menugaskan Kementerian Dalam Negeri untuk memberikan pembaruan terus-menerus tentang penyelidikan tersebut.

Baca juga:

Kemendagri Iran belum mengumumkan penangkapan sejauh ini, bahkan ketika kasus baru terus dilaporkan.

"Kurang dari lima persen murid yang dibawa ke rumah sakit, ditemukan bahan-bahan yang mengiritasi menyebabkan kesehatan mereka buruk," ungkap kementerian itu dalam pembaruan terbarunya pada Senin.

"Untungnya, sejauh ini, tidak ada zat beracun atau berbahaya yang ditemukan di salah satu murid yang dibawa ke pusat kesehatan."

Kasus terbaru yang dilaporkan oleh kantor berita ISNA melibatkan 40 murid, semuanya perempuan, di kota Zahedan yang sedang bergolak.

Kasus pertama keracunan murid sekolah dilaporkan di Kota Qom pada akhir November 2022, sebulan setelah demo kematian Mahsa Amini menyebar ke universitas dan sekolah.

Baca juga: Kronologi Kematian Mahsa Amini Iran, Picu Seminggu Amarah Massa

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com