Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2023, 12:21 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran pada Selasa (7/3/2023) melakukan penangkapan pertama terkait kasus keracunan yang melibatkan lebih dari 5.000 anak sekolah sejak akhir November 2022.

Sebelumnya, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Senin (6/3/2023) menyerukan agar para pelaku benar-benar dilacak atas kasus tak termaafkan ini.

Kementerian Dalam Negeri Iran pada Selasa menyampaikan, sejumlah orang yang diduga memproduksi zat berbahaya ditangkap di enam provinsi, termasuk orangtua murid.

Baca juga: 650 Siswi di Iran Diracun, Diduga agar Tak Bisa Sekolah

Wakil Menteri Dalam Negeri Iran Majid Mirahmadi pada Selasa pagi mengatakan kepada televisi pemerintah, badan intelijen telah melakukan beberapa penangkapan dan badan-badan terkait sedang melakukan penyelidikan penuh.

Puluhan sekolah Iran dilanda kasus keracunan sejak akhir November 2022. Murid-murid menderita gejala mulai dari sesak napas hingga mual dan vertigo setelah melaporkan bau tak sedap di lingkungan sekolah. Beberapa korban dirawat di rumah sakit.

"25 (dari 31) provinsi dan sekitar 230 sekolah terkena, dan lebih dari 5.000 anak perempuan dan laki-laki keracunan," ujar Mohammad-Hassan Asafari, anggota komite pencari fakta dari parlemen, kepada kantor berita ISNA pada Senin (6/3/2023).

"Berbagai tes sedang dilakukan untuk mengidentifikasi jenis dan penyebab keracunan. Sejauh ini, belum ada informasi spesifik mengenai jenis racun yang digunakan," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga:

Menurut Kemendagri Iran, penangkapan dilakukan di Provinsi Khuzestan, Azerbaijan Barat, Fars, Kermanshah, Khorasan, dan Alborz.

Salah satu tersangka yang ditangkap diduga menggunakan anaknya untuk memasukkan sebuah aroma ke sekolah, kemudian merekam video murid yang sakit untuk dikirim ke media guna menciptakan ketakutan dan menutup sekolah.

Kemendagri Iran menambahkan, tiga tersangka memiliki catatan kriminal termasuk keterlibatan dalam kerusuhan baru-baru ini. Istilah itu digunakan otoritas Iran untuk menggambarkan demo yang dipicu kematian Mahsa Amini dalam tahanan.

Mahsa Amini (22) ditangkap atas dugaan melanggar aturan ketat berpakaian bagi perempuan Iran. Ia meninggal pada 16 September 2022.

Baca juga: 5.000 Anak Sekolah di Iran Keracunan, Mayoritas Perempuan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari ke-472 Serangan Rusia ke Ukraina: Greta Thunberg Tuduh Rusia Ledakkan Bendungan, Iran Disebut Bantu Bangun Pabrik Drone Rusia

Rangkuman Hari ke-472 Serangan Rusia ke Ukraina: Greta Thunberg Tuduh Rusia Ledakkan Bendungan, Iran Disebut Bantu Bangun Pabrik Drone Rusia

Global
[UNIK GLOBAL] Paus Fransiskus Bercanda Usai Operasi | China Mengebor Lubang Terdalam di Dunia

[UNIK GLOBAL] Paus Fransiskus Bercanda Usai Operasi | China Mengebor Lubang Terdalam di Dunia

Global
Beli Nasi Campur Harganya Rp 106.000, YouTuber Malaysia Kaget

Beli Nasi Campur Harganya Rp 106.000, YouTuber Malaysia Kaget

Global
Tinggal di Hutan karena Stres Kerja, Usai 6 Hari Pria Ini Minta Bantuan

Tinggal di Hutan karena Stres Kerja, Usai 6 Hari Pria Ini Minta Bantuan

Global
Film 'Little Mermaid' di China Direspons Buruk, Dianggap Paksakan Minoritas

Film "Little Mermaid" di China Direspons Buruk, Dianggap Paksakan Minoritas

Global
AS Yakin Iran Bantu Bangun Pabrik Drone Rusia untuk Serang Ukraina

AS Yakin Iran Bantu Bangun Pabrik Drone Rusia untuk Serang Ukraina

Global
Pesawat Tabrakan di Bandara Haneda Tokyo, Penerbangan Ditunda

Pesawat Tabrakan di Bandara Haneda Tokyo, Penerbangan Ditunda

Global
Warga Laporkan Temuan Alien ke Polisi LA: 100 Persen Mereka Bukan Manusia!

Warga Laporkan Temuan Alien ke Polisi LA: 100 Persen Mereka Bukan Manusia!

Global
Uji Seberapa Aman Dubai, Pria Ini Sengaja Tinggalkan Kontak Rolls Royce di Kap

Uji Seberapa Aman Dubai, Pria Ini Sengaja Tinggalkan Kontak Rolls Royce di Kap

Global
Profil Edward Snowden dan Keberadaannya Sekarang

Profil Edward Snowden dan Keberadaannya Sekarang

Global
Perusahaan Australia Terapkan Teknologi Pengenalan Wajah untuk Domba

Perusahaan Australia Terapkan Teknologi Pengenalan Wajah untuk Domba

Global
Jelang Pelepasan Limbah PLTN Fukushima, Warga Korsel Borong Garam dan Makanan Laut

Jelang Pelepasan Limbah PLTN Fukushima, Warga Korsel Borong Garam dan Makanan Laut

Global
Radio Nasional Selandia Baru Selidiki Artikel Pro-Rusia, Diduga Diedit Karyawan

Radio Nasional Selandia Baru Selidiki Artikel Pro-Rusia, Diduga Diedit Karyawan

Global
Kim Jong Un Larang Warganya Bunuh Diri, Respons Kasus yang Kian Meroket

Kim Jong Un Larang Warganya Bunuh Diri, Respons Kasus yang Kian Meroket

Global
Inggris 2 Kali Kerahkan Jet Tempur untuk Cegat Pesawat Rusia di Dekat Wilayah NATO

Inggris 2 Kali Kerahkan Jet Tempur untuk Cegat Pesawat Rusia di Dekat Wilayah NATO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com