Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa dan Bagaimana Iran Melancarkan Serangan Bersejarah Terhadap Israel?

Kompas.com - 14/04/2024, 22:09 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Al Jazeera

TEHERAN, KOMPAS.com - Serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam dan Minggu (14/4/2024) pagi menjadi sejarah baru bagi Iran.

Pasalnya, ratusan pesawat tak berawak dan rudal menjadi yang pertama kalinya dilakukan oleh Iran terhadap Israel usai hampir setengah abad menjadi musuh bebuyutan.

Namun, ada beberapa pandangan politik, militer dan ekonomi terkait serangan tersebut yang mungkin dipertimbangkan oleh Iran ketika memutuskan serangan yang memicu ketakutan akan perang regional yang lebih besar dan juga dapat mempengaruhi arah perang Israel di Gaza.

Baca juga: Kesaksian Warga Israel yang Melihat Langsung Serangan Iran

Pandangan politik

Sebagaimana diberitakan Al Jazeera pada Minggu (14/4/2024), Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menjuluki operasi tersebut sebagai “Janji Sejati”.

Sebab untuk menunjukkan bahwa para pemimpin tertinggi di Iran, termasuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, berniat menepati sumpah “hukuman” mereka atas serangan Israel dan pihak lain.

Serangan tersebut merupakan pembalasan langsung atas serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pada 1 April 2024 yang menewaskan tujuh anggota IRGC, termasuk dua jenderal yang bertugas memimpin operasi di Suriah dan Lebanon, serta enam orang lainnya.

Hal ini terutama ditujukan untuk memperkuat pencegahan Iran yang menurut para kritikus telah dikompromikan setelah kebijakan yang semakin konfrontatif dan serangan militer oleh Amerika Serikat dan sekutunya di seluruh kawasan.

Terutama setelah pembunuhan jenderal tertinggi Qassem Soleimani di Irak pada bulan Januari 2020.

Para pejabat Iran juga tampaknya telah menerapkan “kesabaran strategis” setelah pembunuhan komandan penting IRGC lainnya di Suriah, Razi Mousavi, pada akhir Desember dalam serangan udara Israel di tengah dampak perang di Gaza.

Baca juga: Di Mata Rakyat Palestina, Iran adalah Pahlawan

Ketika Iran mengakui bahwa Israel dan pemerintahan PM Benjamin Netanyahu mungkin mendapat manfaat dari meningkatnya ketegangan di kawasan dan memaksa militer AS untuk mengambil tindakan lebih banyak terhadap Iran.

Di sisi lain, serangan-serangan Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya ini mungkin telah mengalihkan perhatian dunia dari kematian puluhan ribu perempuan dan anak-anak di Jalur Gaza.

Namun serangan-serangan tersebut dapat diterjemahkan menjadi keuntungan soft power bagi Iran di dunia Muslim dalam jangka panjang, jika dibandingkan dengan kekuatan regional lainnya.

Selain itu, Iran juga mempunyai argumen yang masuk akal di Dewan Keamanan PBB karena serangan terhadap misi diplomatik menandakan pelanggaran terhadap Konvensi Wina.

Serta karena Pasal 51 Piagam PBB mengabadikan “hak yang melekat” untuk membela diri, sesuatu yang sangat disandarkan oleh Israel, sejak dimulainya perang di Gaza.

Jadi daftar militer pertama Iran

Belum ada konfirmasi resmi dari Iran mengenai berapa jumlah pasti drone atau rudal balistik dan jelajah yang digunakannya untuk menyerang Israel, namun militer Israel mengatakan lebih dari 300 telah diluncurkan.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com