Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Warga Israel yang Melihat Langsung Serangan Iran

Kompas.com - 14/04/2024, 20:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

YERUSALEM, KOMPAS.com - Serangan rudal dan drone Iran semalam membuat warga Israel takut. Meski demikian, mereka yakin bahwa sistem pertahanan negaranya mampu menangkalnya.

Israel menyatakan, pihaknya telah menggagalkan serangan langsung Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan bantuan Amerika Serikat dan sekutunya.

"Situasinya benar-benar menakutkan karena kami takut dengan apa yang terjadi dan semua pemboman serta pesawat yang akan datang," kata Ayala Salant (48) seorang warga Yerusalem.

Baca juga: Di Mata Rakyat Palestina, Iran adalah Pahlawan

"Namun, kami sangat senang dengan aliansi yang membantu karena sebagian besar pesawat dan rudal belum tiba di Israel. Kami berharap eskalasi yang sedang berlangsung ini akan segera dihentikan," harap dia.

Warga lain, Yishai Levi (67) mengatakan bahwa Israel sekali lagi membuktikan keunggulan teknologi, dan menanganinya dengan cara yang mengesankan.

Serangan Iran ke Israel yang dimulai Sabtu malam ini menyusul ancaman berulang-ulang Iran untuk membalas Israel atas serangan mematikan pada 1 April di gedung konsulat Teheran di Damaskus.

Hal ini menandai peningkatan besar dalam perang rahasia yang telah berlangsung lama antara musuh-musuh regional, dan terjadi dengan latar belakang perang yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Hamas di Jalur Gaza.

Namun Sharin Avraham (31) mengatakan berperang melawan suatu negara adalah perang yang berbeda dan memerlukan tanggapan dari Israel.

"Serangan Iran tidak boleh dilakukan secara diam-diam. Kita harus meresponsnya karena Iran adalah sebuah negara," katanya kepada AFP.

"Negara Israel perlu menunjukkan bahwa kami kuat dan ini bukan sesuatu yang bisa berlalu begitu saja," imbuh dia.

Gil, seorang warga Yerusalem berusia 30 tahun mengatakan bahwa dirinya tidak merasa takut akan serangan tersebut lantaran Israel mendapat dukungan dari negara-negara Barat.

Lain ceritanya dengan warga di Israel utara, dekat perbatasan yang bergolak dengan Lebanon bahwa dia merasa takut.

Baca juga: Israel Serang Bangunan Hezbollah di Lebanon

"Kami tidak berada di sebuah pulau. Ada orang-orang di sekitar kami yang kami takuti," kata Waheb Khalayla (68) dari kota Majd al-Krum di Galilea.

"Kami takut pecahnya perang, hal itu akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan mata pencaharian ekonomi," tutur pensiunan perawat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com