Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa dan Bagaimana Iran Melancarkan Serangan Bersejarah Terhadap Israel?

TEHERAN, KOMPAS.com - Serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam dan Minggu (14/4/2024) pagi menjadi sejarah baru bagi Iran.

Pasalnya, ratusan pesawat tak berawak dan rudal menjadi yang pertama kalinya dilakukan oleh Iran terhadap Israel usai hampir setengah abad menjadi musuh bebuyutan.

Namun, ada beberapa pandangan politik, militer dan ekonomi terkait serangan tersebut yang mungkin dipertimbangkan oleh Iran ketika memutuskan serangan yang memicu ketakutan akan perang regional yang lebih besar dan juga dapat mempengaruhi arah perang Israel di Gaza.

Pandangan politik

Sebagaimana diberitakan Al Jazeera pada Minggu (14/4/2024), Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menjuluki operasi tersebut sebagai “Janji Sejati”.

Sebab untuk menunjukkan bahwa para pemimpin tertinggi di Iran, termasuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, berniat menepati sumpah “hukuman” mereka atas serangan Israel dan pihak lain.

Serangan tersebut merupakan pembalasan langsung atas serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pada 1 April 2024 yang menewaskan tujuh anggota IRGC, termasuk dua jenderal yang bertugas memimpin operasi di Suriah dan Lebanon, serta enam orang lainnya.

Hal ini terutama ditujukan untuk memperkuat pencegahan Iran yang menurut para kritikus telah dikompromikan setelah kebijakan yang semakin konfrontatif dan serangan militer oleh Amerika Serikat dan sekutunya di seluruh kawasan.

Terutama setelah pembunuhan jenderal tertinggi Qassem Soleimani di Irak pada bulan Januari 2020.

Para pejabat Iran juga tampaknya telah menerapkan “kesabaran strategis” setelah pembunuhan komandan penting IRGC lainnya di Suriah, Razi Mousavi, pada akhir Desember dalam serangan udara Israel di tengah dampak perang di Gaza.

Ketika Iran mengakui bahwa Israel dan pemerintahan PM Benjamin Netanyahu mungkin mendapat manfaat dari meningkatnya ketegangan di kawasan dan memaksa militer AS untuk mengambil tindakan lebih banyak terhadap Iran.

Di sisi lain, serangan-serangan Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya ini mungkin telah mengalihkan perhatian dunia dari kematian puluhan ribu perempuan dan anak-anak di Jalur Gaza.

Namun serangan-serangan tersebut dapat diterjemahkan menjadi keuntungan soft power bagi Iran di dunia Muslim dalam jangka panjang, jika dibandingkan dengan kekuatan regional lainnya.

Selain itu, Iran juga mempunyai argumen yang masuk akal di Dewan Keamanan PBB karena serangan terhadap misi diplomatik menandakan pelanggaran terhadap Konvensi Wina.

Serta karena Pasal 51 Piagam PBB mengabadikan “hak yang melekat” untuk membela diri, sesuatu yang sangat disandarkan oleh Israel, sejak dimulainya perang di Gaza.

Jadi daftar militer pertama Iran

Belum ada konfirmasi resmi dari Iran mengenai berapa jumlah pasti drone atau rudal balistik dan jelajah yang digunakannya untuk menyerang Israel, namun militer Israel mengatakan lebih dari 300 telah diluncurkan.

Drone Iran telah menjadi berita utama internasional selama beberapa tahun terakhir, terutama setelah invasi Rusia ke Ukraina lebih dari dua tahun lalu.

Para pejabat Ukraina mengatakan drone Shahed milik militer Rusia rancangan Iran terus menghujani wilayah mereka.

Sedang drone kamikaze Shahed-136 yang membawa hulu ledak relatif kecil dengan berat sekitar 50 kg digunakan dalam serangan terhadap Israel, televisi pemerintah Iran mengatakan pada hari Minggu.

Saluran Telegram yang berafiliasi dengan IRGC mengatakan Shahed-238, yang ditenagai oleh turbojet dan bukan baling-baling pada model 136, juga digunakan dalam serangan itu.

Model 238 mengorbankan beberapa kemampuan manuver untuk kecepatan yang jauh lebih tinggi yang diyakini mencapai 600 kmph.

Iran telah lama dikenal memiliki persenjataan rudal terbesar dan paling beragam di Timur Tengah, namun sejauh ini ini merupakan uji coba terbesar atas kemampuannya.

Televisi pemerintah mengatakan rudal balistik jarak jauh Emad dan rudal jelajah Paveh digunakan untuk menyerang Israel.

Apa pun yang terjadi, dalam serangan selama beberapa jam, Iran baru saja berhasil melancarkan serangan drone dan rudal terbesar yang pernah terjadi yang mencakup jarak terjauh dalam operasi militer sesungguhnya.

"Operasi tersebut mencapai tingkat keberhasilan yang melebihi ekspektasi kami," kata Panglima IRGC Hossein Salami.

Ia juga menambahkan bahwa proyektil tersebut hanya menargetkan lokasi militer, termasuk pangkalan udara Nevatim di gurun Negev yang diduga digunakan untuk melancarkan serangan Israel di konsulat Iran di Suriah.

Dampak ekonomi

Dampak terhadap perekonomian Iran yang sudah bermasalah kemungkinan besar lebih rendah dibandingkan dimensi politik dan militer yang menjadi pertimbangan para pemimpin Iran karena mereka merencanakan serangan dalam waktu hampir dua minggu sejak serangan konsulat.

Namun seperti yang diharapkan, terdapat reaksi langsung di pasar lokal, dengan mata uang asing menguat di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai prospek konflik yang selanjutnya berubah menjadi perang regional.

Rial, mata uang nasional Iran yang melemah, turun ke level terendah baru sepanjang masa sekitar 670.000 per dolar AS pada hari Minggu sebelum kembali menguat.

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/14/220950170/kenapa-dan-bagaimana-iran-melancarkan-serangan-bersejarah-terhadap-israel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke