Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Anti Huru Hara Iran Dikerahkan untuk Amankan Protes 40 Hari Kematian Mahsa Amini

Kompas.com - 26/10/2022, 20:20 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

TEHERAN, KOMPAS.com - Polisi anti huru hara Iran dikerahkan dalam jumlah besar di kota asal Mahsa Amini, Saqez, pada Rabu (26/10/2022).

Dilansir Reuters, ini dilakukan setelah para aktivis menyerukan protes di seluruh negeri untuk menandai 40 hari sejak dia meninggal dalam tahanan karena pakaiannya yang tidak pantas.

Saksi di ibu kota Teheran dan kota Tabriz dan Rasht di utara juga melaporkan kehadiran pasukan keamanan yang banyak di jalan-jalan.

Baca juga: Forensik Iran Sebut Kematian Mahsa Amini Bukan karena Pukulan, Keluarga Menolak

Protes yang dipicu oleh kematian pria berusia 22 tahun itu saat berada dalam tahanan polisi moral Iran pada 16 September telah menjadi salah satu tantangan paling berani bagi kepemimpinan ulama Republik Islam sejak revolusi 1979.

Sejumlah besar warga Iran turun ke jalan, dengan beberapa menyerukan kejatuhan Republik Islam dan meneriakkan "Matilah (Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali) Khamenei".

Seorang saksi di Saqez mengatakan kuburan tempat Amini dimakamkan dipenuhi dengan anggota milisi relawan Basij dan polisi.

"Mereka mencoba menghentikan kami memasuki kuburan ... tetapi saya berhasil masuk. Saya belum melihat orang tua Mahsa," kata saksi.

Baca juga: Iran Tuding Ada Tangan Barat di Balik Kerusuhan dan Protes Mahsa Amini

Saksi lain mengatakan warga sedang menuju ke tempat kejadian.

"Orang-orang telah menentang peringatan oleh pasukan keamanan dan pergi ke kuburan tetapi ada puluhan polisi anti huru hara dan anggota Basij (milisi sukarelawan)," kata saksi.

Khawatir peringatan 40 hari kematian Amini akan memicu protes kekerasan lebih lanjut, polisi keamanan telah memperingatkan keluarganya untuk tidak mengadakan prosesi peringatan, kata kelompok hak asasi manusia.

Mahasiswa kuga telah memainkan peran penting dalam protes, dengan puluhan universitas mogok, laporan yang belum dikonfirmasi di media sosial menunjukkan pekerja di kilang Teheran telah bergabung.

Seorang pejabat kilang membantah laporan tersebut.

Baca juga: Pernyataan Resmi Iran Terkait Penyebab Kematian Mahsa Amini: Bukan Pukulan

Video yang beredar di media sosial menunjukkan orang-orang di pemakaman Saqez meneriakkan "Matilah Khamenei".

Yang lain menunjukkan pasukan keamanan memblokir jalan menuju kota.

Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian video tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com