Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Tuding Ada "Tangan" Barat di Balik Kerusuhan dan Protes Mahsa Amini

Kompas.com - 19/10/2022, 19:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa kematian Mahsa Amini dan kerusuhan di Iran yang jadi topik utama berbagai media massa akhir-akhir ini ditanggapi pihak Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Islam Iran di Jakarta.

Selain menegaskan investigasi terkait kematian Amini terus berlanjut, Iran juga menyebut bagaimana negara-negara Barat dan Israel ada di balik protes dan kerusuhan.

"Mereka telah mengalami kegagalan yang memalukan dalam menghadapi Iran sejak kemenangan Revolusi Islam dan berusaha untuk mengimbanginya," ujar Kedubes Iran dalam rilis pers yang diterima Kompas.com pada Rabu (19/10/2022).

Baca juga: Pernyataan Resmi Iran Terkait Penyebab Kematian Mahsa Amini: Bukan Akibat Pukulan

Iran menyebut Israel dan Barat melakukan berbagai cara, termasuk lewat kampanye hitam berbagai media dan robot-robot media sosial.

"Mereka mencoba menciptakan kerusuhan dan kekacauan di Iran," tambahnya.

Kerusuhan baru-baru ini di Iran dengan memanfaatkan dalih kematian Mahsa Amini, menurut Iran, sangat dipengaruhi sikap Barat dan Israel, yang disebut musuh.

"Mereka mencampuri urusan dalam negeri Iran dan memicu lebih banyak kerusuhan. Dalam kerusuhan baru-baru ini, para pemimpin politik AS, rezim zionis Israel dan sebagian Eropa bersama media mereka, menyalahgunakan insiden dengan mendukung kerusuhan di Iran," ungkap Kedubes Iran dalam rilis.

Mahsa Amini meninggal di rumah sakit pada hari Jumat setelah tiga hari dalam keadaan koma.REUTERS/IRANWIRE via ABC INDONESIA Mahsa Amini meninggal di rumah sakit pada hari Jumat setelah tiga hari dalam keadaan koma.

Baca juga: Atlet Panjang Tebing Iran Kembali ke Negaranya Setelah Bertanding Tanpa Jilbab di Korsel, Nasibnya Dipertanyakan

Lebih jauh lagi, Iran mengeklaim bahwa aksi turun ke jalan yang dilakukan jutaan orang Iran, didasari keinginan mendukung negara mereka dan menentang kekacauan.

"Pihak musuh berusaha menjadikan Iran seperti Suriah, Libya, Yaman, Irak dan Afghanistan
agar terjun dalam perang, akan tetapi berkat kesiagaan dan kewaspadaan masyarakat
negara kami, mereka gagal mencapai tujuan jahatnya," ungkapnya.

"Berkaitan dengan perkembangan yang terjadi di Iran, kita harus bisa membedakan antara
aksi damai, demonstrasi, dengan kerusuhan yang menciptakan ketidakamanan di negara," tambahnya.

Sejak beberapa hari pasca meninggalnya Mahsa Amini, Iran menyebut aksi-aksi yang terjadi di berberapa kota di Iran berubah dari aksi damai menjadi kerusuhan.

Komunitas internasional pun disebut punya andil dengan mulai campur tangan dan mendukung para perusuh, yang secara terbuka mencampuri urusan dalam negeri Iran.

"Faktor eksternal lainnya seperti kelompok teroris dan jaringan asing berbahasa Persia juga mengarahkan agen dan kapasitas mereka dalam gangguan ini dan mendukung perusuh," ungkap Kedubes Iran.

Baca juga: Rusia Pakai Drone Iran, Zelensky Mengejek: Moskwa Sudah Bangkrut

Kedubes Iran juga menyebut Pemimpin Agung Republik Islam Iran menegaskan bahwa kerusuhan yang terjadi tidak ada hubungannya dengan kematian Mehsa Amini, hijab dan hak-hak perempuan.

"Para musuh Iran khususnya AS dan rezim Zionis Israel hanya memanfaatkan alasan ini dan
mulai menciptakan kekacauan dengan desain dan rencana mereka yang berkelanjutan," tambahnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com